Namun, ketika mereka menemukan makanan, mereka adalah pemburu yang cakap dan bereaksi agresif dengan penyengat mereka, terutama jika mereka merasa terancam.
Baca juga: Kalajengking Baru Ditemukan, Ilmuwan Ungkap Keberagaman Spesies di Somalia
Melansir laman Guinness World Records, kalajengking yang paling beracun di dunia adalah deathstalker (Leiurus quinquestriatus), dari keluarga Buthidae.
Kalajengking deathstalker tersebar di gurun gersang dan daerah semak belukar di seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara.
Yang membuat racun deathstalker begitu mematikan adalah campuran neurotoksin yang kuat, termasuk chlorotoxin, agitoxin, dan scyllatoxin.
Meskipun sangat berbahaya, komposisi kimia yang unik dan kelangkaan racunnya juga menjadikannya cairan paling berharga (berdasarkan volume) di dunia, dengan perkiraan biaya $39 juta (sekitar Rp 607 miliar) per galon.
Racun kalajengking deathstalker ini dihargai tinggi oleh komunitas medis, karena khasiatnya telah terbukti efektif dalam pengobatan kanker, malaria, dan melawan bakteri seperti TBC.
Baca juga: Berusia 430 Juta Tahun, Ini Kalajengking Tertua yang Pernah Ditemukan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.