Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Penyebab Burnout, Tak Selalu karena Pekerjaan

Kompas.com - 30/10/2022, 19:23 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Burnout adalah kondisi kelelahan emosional, mental, dan fisik yang disebabkan oleh stres yang berkepanjangan atau berulang.

Meskipun paling sering disebabkan oleh masalah di tempat kerja, burnout juga dapat muncul di aspek kehidupan lain, seperti mengasuh anak, merawat keluarga yang sakit, atau dalam sebuah hubungan.

Baca juga: Apa Itu Burnout dan Apa Saja Tanda-tandanya?

Penyebab Burnout karena pekerjaan

Penyebab utama burnout bukan hanya karena bekerja berjam-jam atau melakukan terlalu banyak tugas, meski keduanya memainkan peran.

Sinisme, depresi, dan kelelahan merupakan tanda-tanda burnout yang paling sering terjadi, ketika seseorang tidak dapat mengontrol bagaimana suatu pekerjaan dilakukan, baik di tempat kerja atau di rumah, atau ketika diminta untuk menyelesaikan tugas yang bertentangan dengan perasaan dirinya.

Burnout karena pekerjaan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:

1. Kurang kontrol

Ketidakmampuan untuk memengaruhi keputusan yang berpengaruh pada pekerjaan Anda — seperti jadwal, tugas, atau beban kerja — dapat menyebabkan kelelahan kerja.

2. Harapan pekerjaan yang tidak jelas

Jika Anda tidak jelas tentang tingkat otoritas yang Anda miliki atau apa yang diharapkan atasan atau orang lain dari Anda, kemungkinan besar Anda tidak akan merasa nyaman di tempat kerja.

3. Dinamika tempat kerja yang disfungsional

Persaingan yang tidak sehat atau Anda merasa diremehkan oleh rekan kerja atau atasan yang mengatur pekerjaan Anda secara mikro, dapat berkontribusi pada stres kerja.

Baca juga: Pemain Game Profesional Hadapi Risiko Kesehatan Burnout, Apa Itu?

4. Aktivitas ekstrem

Saat harus mengerjakan pekerjaan monoton atau mengerjakan pekerjaan yang sangat rumit, Anda membutuhkan energi konstan untuk tetap fokus — yang mana ini dapat menyebabkan kelelahan dan burnout.

5. Kurangnya dukungan sosial

Merasa terisolasi di tempat kerja dan dalam kehidupan pribadi, juga lebih rentan menimbulkan stres. Jika kondisi ini terjadi terus-menerus dan sulit diperbaiki, risiko burnout tentu meningkat.

6. Ketidakseimbangan kehidupan kerja

Jika pekerjaan Anda menghabiskan begitu banyak waktu, hingga Anda merasa tidak memiliki energi untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman, kemungkinan Anda akan merasa kelelahan.

Baca juga: Studi FKUI Ungkap Risiko Burnout Tenaga Kesehatan yang Tangani Covid-19

Kelelahan mengasuh anak bisa memicu burnout pada ibu jika tidak ditangani segeraPexels Kelelahan mengasuh anak bisa memicu burnout pada ibu jika tidak ditangani segera

Burnout tak selalu karena pekerjaan

Meski ada banyak hal dalam pekerjaan yang bisa menyebabkan burnout, pekerjaan bukanlah satu-satunya sumber stres kronis yang menyebabkan burnout.

Peran sebagai orangtua dan pasangan juga dapat mengalami kelelahan tanpa akhir, merasa kewalahan dengan tanggung jawab mereka, atau diam-diam percaya bahwa mereka telah gagal dalam peran mereka.

Bentuk burnout ini disebut sebagai parental burnout dan relationship burnout.

Tetapi burnout yang disebabkan oleh apa pun, dapat memiliki konsekuensi yang parah jika tidak ditangani.

Membahasnya secara terbuka, baik dengan atasan di kantor, pasangan, anggota keluarga, atau terapis, bisa menjadi langkah awal untuk mengatasi gejala burnout, mendapatkan bantuan yang dibutuhkan, dan menghindari gejala yang memburuk yang akan berdampak pada kesehatan mental dan fisik.

Baca juga: Burnout, Bisa Jadi Tahap Awal Depresi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com