Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2022, 21:28 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Kalajengkin mudah dikenali dari tampilannya yang khas dengan kedua capit di bagian depan dan ekor melengkung yang dilengkapi penyengat.

Kalajengking merupakan hewan dari kelas arachnida, yaitu serangga berkaki delapan.

Dari sekitar 2.000 spesies, kalajengking terdistribusi dengan baik di seluruh dunia dan ditemukan di setiap benua kecuali Antartika. Mereka mudah beradaptasi dan dapat hidup di sebagian besar lingkungan, tetapi habitat terbaik mereka adalah gurun.

Dari ukuran tubuhnya, kebanyakan kalajengking berukuran kecil, dengan panjang rata-rata 6 sentimeter, tetapi ada beberapa spesies kalajengking yang memiliki ukuran tubuh jauh melebihi rata-rata.

Baca juga: Dikenal Punya Sengatan Berbisa, Bagaimana Kalajengking Kawin?

Kalajengking terbesar di dunia

Melansir AZ Animals, dari beberapa spesies kalajengking terbesar di dunia, berikut lima di antaranya:

1. Kalajengking Hutan Raksasa

Kalajengking terbesar di dunia adalah kalajengking hutan raksasa dengan panjang sekitar 23 sentimeter dan berat sekitar 57 gram.

Tersebar luas di hutan hujan Asia, khususnya India dan Sri Lanka. Kalajengking raksasa ini berwarna hitam atau terkadang coklat tua dan memakan berbagai serangga, kadal, reptil, dan kalajengking lainnya.

Meskipun ukurannya mengesankan, mereka memiliki racun yang lemah dan tidak terlalu berbahaya atau agresif.

Kalajengking hutan raksasa ini hanya menggunakan sengatan mereka, sebagai upaya terakhir ketika mereka berada di bawah ancaman.

Saat berburu, mereka biasanya menangkap mangsanya dengan capitnya yang besar, sebelum mencabik-cabiknya.

Kalajengking hutan raksasa juga merupakan hewan yang sangat menyendiri dan hanya selalu bersama kalajengking spesiesnya saat mereka kawin.

2. Kalajengking Batu

Dengan panjang 21 sentimeter, kalajengking batu menempati urutan kedua kalajengking berukuran terbesar.

Kalajengking yang ditemukan di Afrika Selatan ini, seperti namanya, hidup di bebatuan.

Terkadang juga disebut kalajengking batu datar, karena memiliki tubuh datar yang memungkinkannya masuk ke ruang kecil di antara bebatuan.

Kalajengking batu berwarna coklat tua dengan tonjolan yang lebih terang di punggungnya.

Ekor mereka jauh lebih tipis daripada kalajengking lain, yang juga membuat mereka mudah dikenali.

Terlepas dari ukurannya, racun mereka relatif lemah dan efek sengatannya hampir sama seperti sengatan lebah.

Baca juga: Mengenal Kalajengking, Hewan yang Memiliki Sengatan Beracun

Kalajengking Kaisar.PIXABAY/12019 Kalajengking Kaisar.

3. Kalajengking Kaisar

Di posisi ketiga ada kalajengking kaisar yang berukuran panjang 21 sentimeter. Berasal dari Afrika Barat, kalajengking kaisar lebih menyukai hutan hujan, tetapi ada kalanya juga ditemukan di sabana.

Meskipun tampilannya mirip dengan kalajengking hutan Malaysia dan kalajengking cakar merah Tanzania, karena penampilan hitamnya yang serupa dan cakarnya yang berwarna merah, kalajengking kaisar jauh lebih besar daripada dua spesies lainnya.

Meski ukuran dan tampilannya tampak menakutkan, kalajengking kaisar sebenarnya adalah spesies kalajengking yang jinak dan tidak bertindak agresif.

Kalajengking kaisar juga hanya memiliki racun ringan, yang membuat mereka sering dijadikan hewan peliharaan eksotis yang populer.

Saat berburu makanan, kalajengking ini seringkali hanya menggunakan capitnya yang besar untuk menangkap dan meremukkan korbannya.

Baca juga: Apakah Sengatan Kalajengking Pasti Beracun?

4. Kalajengking Berbulu Raksasa

Kalajengking berbulu raksasa juga dikenal sebagai kalajengking berbulu gurun raksasa dan kalajengking berbulu Arizona.

Kalajengking berbulu raksasa adalah kalajengking terbesar di Amerika Utara, seringkali mencapai panjang 17 sentimeter.

Kalajengking berbulu raksasa tersebar luas di daerah gurun Arizona, California, Utah, dan Nevada.

Mereka memiliki warna yang khas, biasanya memiliki punggung hijau dan kaki kuning. Kalajengking berbulu raksasa mendapatkan nama mereka dari bulu yang mereka miliki di ekor dan kaki mereka.

Karena ukurannya yang besar, kalajengking berbulu raksasa adalah pemburu yang sangat baik dan sering memakan ular dan kadal, dan bahkan kelabang gurun raksasa yang ditemukan di Arizona.

5. Kalajengking Hutan Malaysia

Dibandingkan dengan kalajengking kaisar dan kalajengking hutan raksasa, kalajengking hutan Malaysia benar-benar memiliki tubuh hitam dan dapat tumbuh hingga sekitar 16 sentimeter.

Ditemukan terutama di hutan tropis Malaysia, Vietnam, dan Thailand, kalajengking ini sering membuat liang di tanah atau di bawah batang kayu.

Meskipun mereka secara teratur memakan serangga seperti jangkrik dan kadang-kadang bahkan tikus, kalajengking hutan Malaysia mampu bertahan lama tanpa makanan, selama periode ketika makanan langka.

Namun, ketika mereka menemukan makanan, mereka adalah pemburu yang cakap dan bereaksi agresif dengan penyengat mereka, terutama jika mereka merasa terancam.

Baca juga: Kalajengking Baru Ditemukan, Ilmuwan Ungkap Keberagaman Spesies di Somalia

Kalajengking paling beracun di dunia

Melansir laman Guinness World Records, kalajengking yang paling beracun di dunia adalah deathstalker (Leiurus quinquestriatus), dari keluarga Buthidae.

Kalajengking deathstalker tersebar di gurun gersang dan daerah semak belukar di seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara.

Yang membuat racun deathstalker begitu mematikan adalah campuran neurotoksin yang kuat, termasuk chlorotoxin, agitoxin, dan scyllatoxin.

Meskipun sangat berbahaya, komposisi kimia yang unik dan kelangkaan racunnya juga menjadikannya cairan paling berharga (berdasarkan volume) di dunia, dengan perkiraan biaya $39 juta (sekitar Rp 607 miliar) per galon.

Racun kalajengking deathstalker ini dihargai tinggi oleh komunitas medis, karena khasiatnya telah terbukti efektif dalam pengobatan kanker, malaria, dan melawan bakteri seperti TBC.

Baca juga: Berusia 430 Juta Tahun, Ini Kalajengking Tertua yang Pernah Ditemukan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com