Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RS Pondok Indah Group

RS Pondok Indah Group adalah grup rumah sakit swasta yang mengelola tiga rumah sakit, yakni RS Pondok Indah - Pondok Indah, RS Pondok Indah - Puri Indah, dan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya. Ketiga rumah sakit ini didukung para dokter ahli dari berbagai disiplin ilmu serta mengadopsi teknologi medis terkini untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan terdepan.

Kenapa Warna Kulit Bayi Berubah-ubah?

Kompas.com - 16/10/2022, 13:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Baru Jadi Ortu

Waswas soal tumbuh kembang si kecil?

Sigap konsultasi ke dokter anak via Kompas.com

KOMPAS.com - Ada bayi yang lahir dengan warna kulit kemerahan, ada juga yang kulitnya tampak putih. Tapi dalam beberapa waktu, warna kulit bayi tampak berubah-ubah, terkadang terlihat lebih gelap atau lebih terang.

Sebenarnya, kenapa warna kulit bayi berubah-ubah? Apakah ini hal yang wajar?

Pada dasarnya warna kulit pada bayi sangat bervariasi, dipengaruhi oleh etnis atau genetik, usia, suhu, serta aktivitas bayi.

Baca juga: Kenapa Bayi Baru Lahir Langsung Menangis? Ini Penjelasannya

Dijelaskan dr Cynthia Rindang Kusumaningtyas., Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah, pada 24 jam pertama setelah lahir, kulit bayi tampak sangat merah, karena sirkulasi darah yang tinggi, serta lapisan kulit yang masih sangat tipis dan lebih tembus pandang, sehingga aliran pembuluh darah terlihat lebih jelas.

“Pada beberapa hari pertama setelah bayi lahir, kaki dan tangan bayi juga masih tampak kebiruan, karena sistem sirkulasi darah yang membutuhkan waktu untuk berfungsi secara optimal mengalirkan darah hingga ke ujung-ujung ekstremitas,” papar dr Cynthia.

Ia mengatakan lebih lanjut, warna kulit bayi akan berubah seiring dengan pertambahan usianya. Warna kulit yang permanen umumnya akan terlihat saat anak berusia sekitar 20 bulan.

Warna kulit dasar ini ditentukan oleh faktor keturunan dari ayah dan ibu sejak masa konsepsi. Pigmen yang paling menentukan warna kulit anak adalah pigmen melanin.

“Semakin banyak jumlah melanin dalam kulit, maka warna kulit akan semakin gelap. Faktor lingkungan juga dapat memengaruhi warna kulit seseorang,” ujarnya.

Selain itu, paparan sinar matahari yang berlangsung lama juga dapat meningkatkan produksi melanin dan menyebabkan warna kulit menjadi tampak lebih gelap.

Jika paparan sinar matahari berkurang, maka secara gradual warna kulit akan kembali menjadi lebih terang hingga kembali ke warna dasar kulit anak secara genetik.

Baca juga: Rahasia Warna Kulit Manusia Terkuak, Lebih Kompleks dari Dugaan

dr. Cynthia Rindang Kusumaningtyas, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indahdok. RSPI dr. Cynthia Rindang Kusumaningtyas, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah

Warna kulit bayi yang harus diwaspadai

Dr Cynthia mengungkap, ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dari warna kulit bayi saat lahir. Hal pertama adalah kuning atau ikterik signifikan, yang menandakan adanya kandungan bilirubin yang tinggi dalam darah.

Kedua, jika warna kebiruan terjadi selain pada ujung-ujung tangan dan kaki bayi, maka hal tersebut mungkin mengindikasikan adanya masalah pada jantung atau paru-paru bayi.

Ia menekankan, jika salah satu dari kedua hal ini terjadi, segeralah membawa bayi ke layanan kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Baca juga: Bayi Tidak Perlu Mandi Setiap Hari, Benarkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com