Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latihan Beban untuk Lansia Terbukti Memperlambat Kerusakan Otot

Kompas.com - 05/10/2022, 11:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penelitian baru tentang angkat beban mengungkapkan, bahwa latihan tersebut mampu memperkuat sambungan antara saraf dan otot yang efeknya masih bisa dirasakan bertahun-tahun kemudian.

Manusia mulai kehilangan massa otot sebelum usia 40 tahun. Sebagian disebabkan oleh pengurangan serat otot yang terjadi saat neuron motorik rusak.

Neuron motorik adalah sel di otak dan sumsum tulang belakang yang bertugas untuk memberi tahu tubuh kita untuk bergerak.

Baca juga: Ini Manfaat Olahraga Angkat Beban bagi Tubuh

Penurunan serat otot tersebut, mengutip Science Alert, Selasa (4/10/2022) tak dapat dihindari. Tetapi studi baru menunjukkan, bahwa hal itu dapat diperlambat secara signifikan.

Menurut hasil penelitian, latihan beban dapat membuat sambungan antara saraf dan otot menjadi lebih kuat dan juga melindungi neuron motorik di sumsum tulang belakang yang penting, agar tubuh berfungsi dengan baik.

Casper Søndenbroe, ahli fisiologi olahraga dari University of Kopenhagen, Denmark mengatakan, sebelumnya, para peneliti tak dapat membuktikan bahwa latihan beban dapat memperkuat sambungan antar neuron motorik dan otot.

"Studi kami adalah yang pertama menyajikan temuan yang menunjukkan, bahwa memang demikan halnya," katanya.

Salah satu kendalanya adalah tantangan pengambilan sampel jaringan yang cukup di lokasi, di mana sel-sel otot dan saraf terhubung, sehingga pengukuran yang berarti dapat dilakukan.

Untuk mengatasinya, para paneliti mencari biomarker terkait stabilitas sambungan antara neuron dan otor dalam sampel biopsi partisipan.

Penelitian ini melibatkan 38 pria lanjut usia yang sehat dengan usia rata-rata 72 tahun, yang diminta untuk mengikuti kursus 16 minggu latihan angkat beban yang cukup intensif yang melibatkan penekanan kaki, ekstensi kaki, ikal kaki, dan dua latihan lengan atas.

Sementara kelompok lain yang terdiri dari 20 pria lanjut usia yang sehat, dengan usia rata-rata 72 tahun, tidak melakukan latihan beban dan digunakan sebagai pembanding kontrol.

Sesi latihan beban dilakukan tiga kali seminggu, dan setelah dua bulan (setengah jalan percobaan), perbedaan ukuran otot dan kebugaran dapat terlihat.

Baca juga: Jaga Kondisi Tubuh, Menkes Budi Minta Lansia Rutin Olahraga hingga Skrining Kesehatan

Hal tersebut terungkap usai peneliti mengumpulkan biopsi otot dan menemukan perubahan yang dapat dideteksi pada biomarker.

Peneliti menemukan, latihan beban dapat memperlambat beberapa kerusakan antara otot dan sistem saraf seperti nyeri di punggung hingga nyeri di lutut.

Peneliti menyarankan, bahwa memulai lebih awal latihan beban dapat memberikan dampak positif bagi tubuh.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com