KOMPAS.com - Rusa jantan memiliki tanduk atau antlers yang bercabang-cabang, seiring bertambahnya usia.
Testosteron diperlukan untuk menumbuhkan tanduk. Oleh sebab itu, hanya rusa jantan yang umumnya memiliki tanduk.
Namun, rusa betina yang mengalami ketidakseimbangan hormon, yang menyebabkan kadar testosteron lebih tinggi, juga bisa memiliki tanduk.
Tanduk rusa berbeda dengan cula, seperti pada badak. Tanduk rusa sepenuhnya terdiri dari tulang dan memiliki penutup epidermis seperti beludru.
Sementara itu, cula badak terdiri dari epidermis mirip rambut yang mengandung keratin.
Baca juga: Mengenal Rusa Timor, Jenis Rusa di Indonesia yang Rentan Punah
Tanduk rusa memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah melindungi diri dari serangan predator.
Selengkapnya, dilansir dari North American Nature, berikut adalah beberapa fungsi tanduk rusa.
Salah satu fungsi tanduk rusa yang utama adalah untuk menarik perhatian rusa betina di musim kawin.
Ketika tanduk tumbuh selama musim kawin, rusa jantan akan memamerkan tanduknya dan berusaha menjadi jantan yang dominan.
Biasanya, rusa jantan menggunakan tanduk mereka untuk sparring sebagai senjata sehingga dapat membangun dominasi mereka dan bersaing untuk mendapatkan pasangan.
Baca juga: Mengenal Rusa, dari Ciri-ciri hingga Habitatnya
Tanduk rusa sangat membantu untuk melindungi rusa dari pemangsa, tetapi rusa hanya akan menggunakannya sebagai upaya terakhir.
Pertahanan diri bukanlah fungsi utama bagi tanduk rusa. Di antara sesama rusa, mereka lebih memilih untuk bertarung satu sama lain.
Rusa adalah hewan herbivora yang memakan buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Tanduk rusa dapat digunakan untuk merobohkan buah dari pohon. Rusa juga menggunakan tanduknya untuk mendapatkan biji-bijian dan kacang-kacangan ketika sedang musim.
Rusa akan menggunakan tanduk mereka dengan berbagai cara agar dapat membantu mereka menjadi dingin dan rileks di musim panas.
Baca juga: Mengenal Moose, Jenis Rusa Terbesar di Dunia
Rusa dapat menggunakan tanduknya untuk membuat cekungan di lumpur atau tanah sehingga memungkinkan mereka untuk berbaring, berguling, dan bersantai selagi mendinginkan tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.