Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Menghindari Cedera Olahraga bagi Usia 40 Tahun ke Atas?

Kompas.com - 19/08/2022, 08:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Olahraga sangat penting dilakukan, terlebih saat memasuki usia 40 tahun ke atas. Sebab, otot dan tulang perlu dilatih karena seiring bertambahnya usia terjadi penurunan kekuatan untuk melakukan aktivitas.

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, Sport Medicine, Injury & Recovery Center Rumah Sakit Pondok Indah – Bintaro Jaya, dr Antonius Andi Kurniawan, Sp.KO, mengungkapkan selain usia berolahraga harus disesuaikan dengan kondisi.

Artinya, jika orang tersebut pernah mengalami cedera lutut atau cedera lainnya perlu dinilai jenis olahraga mana yang sesuai. Dengan demikian, cedera olahraga pun bisa dihindari.

"Jadi masalahnya bukan (hanya) usia, tapi apakah dia sudah sesuai atau tepat dengan kondisi tubuhnya," kata Antonius dalam konferensi pers Opening Sport Medicine, Injury & Recovery Center (SMIRC) dengan tagline ‘We take you back to sport, faster!’ yang digelar di RS Pondok Indah Bintaro Jaya, Selasa (16/8/2022).

"Kita selalu menganjurkan untuk melakukan medical check-up sebelum mereka melakukan marathon (misalnya)," lanjutnya. 

Baca juga: Cara Memilih Jenis Olahraga yang Tepat Agar Terhindar dari Cedera

Setidaknya ada dua kondisi yang mengancam bagi lansia, pertama adalah osteoporosis karena semakin bertambah usia massa tulang akan berkurang.

Kemudian yang kedua adalah sarkopenia yaitu kondisi berkurangnya kekuatan, dan massa otot yang ditandai dengan penurunan kemampuan fisik

Dia berujar, bahwa pada orang usia 40 tahun ke atas atau lansia dibutuhkan latihan terutama kardio supaya tidak terjadi penyakit jantung dan diabetes. 

"Excersice itu penting untuk mencegah terjadinya falling atau jatuh, jadi kalau misalnya untuk lansia penting sekali kita melatih keseimbangan supaya enggak jatuh kalau jatuh, udah osteoporosis akan terjadi retakan tulang," jelas Antonius.

Pada kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Sports Injury & Arthroskopi, Sport Medicine, Injury and Recovery Center RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, dr. Andi Nusawarta, M.Kes, Sp.OT (K-Sport), mengatakan bertambahnya usia menandakan semakin pentingnya olahraga.

"Ini harus kita pahami betul, jadi ada orang bilang kalau sudah tua jangan olahraga. Itu yang paling saya enggak suka. Kalau saya, makin tua (usianya) makin wajib," ujar Andi.

 

Salah satu fungsi olahraga adalah meningkatkan harapan hidup.Freepik/ijeab Salah satu fungsi olahraga adalah meningkatkan harapan hidup.

Pasalnya, lanjut dia, pada usia di atas 40 tahun otot menyusut 1 sampai 2 persen dengan sendirinya.

Padahal, kekuatan otot berhubungan langsung dengan tulang yang mana bila tidak dilatih rentan menimbulkan patah tulang saat terpeleset.

"Makin tua, makin rutin olahraga, supaya ototnya tetep kuat jadi kalau jatuh enggak patah karena ototnya kuat," imbuhnya.

Dokter Antonius menyampaikan, ketika otot-otot di sekitar lutut maupun fungsionalnya tidak dilatih maka kelompok usia di atas 40 tahun tidak akan bisa melakukan aktivitas dengan normalnya.

Baca juga: Jangan Abai, Kenali Tanda dan Gejala Cedera Tulang Belakang

"Ketika tidak melakukan ativitas maka quality of life-nya akan turun, dan pasti akan memengaruhi mental dan kondisi kesehatan lainnya. Saya raya lansia pun memerlukan program recovery," terang dia.

Penyesuaian olahraga sesuai kondisi kesehatan

Diakui oleh Antonius, salah satu sisi positif dari pandemi adalah masyarakat mulai sadar olahraga merupakan bagian penting guna meningkatkan imunitas. Sehingga banyak sekali orang yang akhirnya berolahraga selama pandemi.

"Tetapi juga yang paling penting buat kita olahraga harus disesuaikan dengan kondisi tubuh kita," ucap Antonius.

Bagi orang yang sebelumnya belum pernah berolahraga, perlu mengetahui kondisi tubuhnya sendiri. Terutama pada orang di atas usia 40 tahun yang mana massa ototnya mulai menurun.

"Misalnya ada dia umurnya 55 tahun masih badminton sampai sekarang. Boleh-boleh aja karena dia dari usia kecil sampai 30 tahun main badminton, jadi di usia 55 tahun main badminton pun enggak ada masalah," paparnya.

Baca juga: Ketahui Apa Itu Cedera Olahraga, Jenis dan Penanganannya Menurut Dokter

Masalahnya, lanjut dr Antonius, banyak orang yang baru memulai olahraga langsung melakukan olahraga berat dan menyamakannya dengan orang lain.

Faktanya, kondisi tubuh setiap orang berbeda. Hal inilah yang berpotensi menyebabkan cedera olahraga saat baru melakukan latihan fisik atau berolahraga.

Cedera olahraga sendiri dapat dipicu berbagai faktor risiko, seperti usia yang memengaruhi kekuatan dan elastisitas jaringan tubuh, pemanasan olahraga yang kurang optimal, durasi olahraga yang berlebihan tanpa diselingi istirahat, adanya akumulasi cedera sebelumnya yang belum tertangani dengan baik, serta pemilihan jenis olahraga yang banyak melibatkan kontak fisik antar pemain.

Maka dia merekomendasikan olahraga seperti jalan kaki, jalan di dalam air, atau bersepeda bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas untuk melatih kekuatan otot. Latihan keseimbangan dapat dilakukan untuk mencegah tubuh mudah terjatuh.

Baca juga: Kapan Tubuh yang Alami Cedera Olahraga Memerlukan Tindakan Operasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com