Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan Channa Maru, Ikan Gabus Predator Primitif Bercorak Indah

Kompas.com - 16/08/2022, 19:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Aqua Info

KOMPAS.com - Channa yang umumnya dikenal sebagai Snakeheads, menjadi salah satu jenis ikan gabus yang diminati para pecinta ikan hias. Spesies ikan ini termasuk ikan predator yang kebanyakan berasal dari perairan tropis, seperti Thailand, Malaysia dan Indonesia.

Channa adalah ikan predator primitif dari anggota keluar Channidae. Salah satu spesies yang dilirik para penghobi adalah Channa marulioides (Emperor Snakehead atau Cobra Snakehead).

Ikan gabus ini mempunyai corak yang indah, berwarna oranye kekuningan di bagian bawah dan dominan hitam di bagian atasnya.

Channa maruiloides, yang sering disebut sebagai Channa maru dapat tumbuh dengan ukuran maksimal 65 cm.

Channa maru berasal dari Thailand Selatan, Malaysia, Kalimantan Timur, sebagian Kalimntan Barat, Sumatera Timur, Bangka Belitung, Samarinda, dan Kepulauan Sunda Besar.

Channa marulioides mendiami sungai yang lebih besar dan danau pedalaman. Mirip dengan Channa micropeltes, Channa marulioides adalah salah satu dari sedikit Snakehead pelagis.

Channa jenis ini mempunyai corak-corak bunga berwarna hitam dengan pinggiran putih di samping tubuhnya. Channa maru memiliki mata merah, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecintanya.

Baca juga: Ikan Channa, Predator Mini yang Diminati Menjadi Ikan Hias

Pemeliharaan ikan Channa maru

Berbeda dengan kebanyakan Snakehead, spesies Chana maru cukup jinak dan toleran terhadap spesimen dari spesies yang sama atau ikan besar lainnya.

Meskipun terhitung toleran, tingkat agresifitas dari Channa marulioides akan meningkat saat mencapai fase dewasa secara seksual.

Ikan predator jenis ini ukurannya bisa sangat besar sehingga sebenarnya kurang cocok untuk dipelihara di akuarium. Tapi, jika ingin mempelihara pasangan dewasa maka diperlukan akuarium yang sangat besar.

Cara memelihara Channa maru, atur suhu air sekitar 24-28 derajat celcius. Selain itu, diperlukan penyaringan air yang baik sebab jumlah makanan akan merusak air dengan cepat.

Kesalahpahaman yang umum dipahami, ikan yang bernafas dengan udara hidup di air yang tergenang dan kotor di alam liar, sehingga kondisi air bersih tidak diperlukan di akuarium.

Walaupun sebagian besar spesies ikan Channa ini dapat mentolerir berbagai kondisi air, tapi banyak yang mengalami penurunan saat kondisi air memburuk atau terjadi perubahan yang cepat.

Baca juga: Mengenal Ikan Channa Barca, Ikan Hias Berkepala Ular dengan Harga Fantastis

Ilustrasi ikan channa. SHUTTERSTOCK/FAJAR ABDILLAH Ilustrasi ikan channa.

Inilah salah satu kesalahan yang sering dilakukan penghobi ikan hias pemula, melakukan perubahan air secara besar-besaran dan pengenalan akuarium yang terlalu cepat. Namun, melakukan penggantian air sebesar 15 persen seminggu seharusnya tidak menjadi masalah.

Perlu diketahui, akuarium yang digunakan untuk memelihara Channa harus mempunyai penutup karena ikan ini cenderung ingin membebaskan diri. Penutup akuarium tetap harus memiliki celah udara antara permukaan airnya.

Makanan ikan Channa maru

Channa maru memakan makanan hidup, tapi ikan ini juga mau makanan beku, potongan ikan, bahkan pelet daging yang tenggelam.

Disarankan untuk tidak memberikan makanan Channa marulioides berupa daging sapi atau daging ayam.

Hal ini dikarenakan beberapa lipid dari sumber daging tidak dapat dimetabolisme dengan baik dan bisa menyebabkan timbunan lemak berlebih, bahkan degenerasi organ.

Baca juga: Mengenal Ikan Toman, Ikan Predator yang Juga Dikenal sebagai Snakehead

Snakehead muda perlu diberikan makan setiap hari saat sedang tumbuh. Namun saat ukurannya mencapai 30 cm, memberikan makan 2-4 kali seminggu sudah cukup.

Pembiakkan ikan Channa maru

Budidaya ikan Channa maruiloides membutuhkan ruang sehingga disarankan untuk memperhatikan ukuran akuarium dengan jumlah ikan yang dipelihara.

Disebutkan bahwa spesies ini berkembang biak pada bulan November. Nantinya, telur akan diletakkan di atas substrat terlebih dahulu, yang kemudian naik ke permukaan.

Saat telah menetas, indukan akan menjaga anaknya dengan baik, bahkan bisa berenang mengelilingi anakannya.

Selama periode tersebut, indukan akan menyerang apa pun yang bergerak di dalam atau di dekat akuarium, bahkan saat tidak cukup ruang bisa membuat sesama spesies yang dewasa saling menyerang.

Baca juga: Lingcod Pasifik, Ikan Predator yang Bisa Tumbuhkan 20 Gigi Sehari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com