Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangnya Serangga Sebabkan Sepertiga Tanaman Pangan Terancam

Kompas.com - 16/08/2022, 10:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber CNN

Hal tersebut pada gilirannya akan sangat memengaruhi kemampuan para serangga untuk bereproduksi dan bertahan hidup.

"Laporan PBB tahun 2019 menemukan satu juta spesies berada dalam risiko kepunahan dalam beberapa dekade mendatang seiring dengan percepatan krisis iklim. Kita mulai melihat hal itu terjadi pada populasi serangga. Dan itu bencana," papar Magill.

Selain serangga, kelelawar pun juga memainkan peran tak tergantikan dalam ketahanan pangan.

Kelelawar bukan hanya penyerbuk vital, mereka juga dianggap sebagai pemakan hama dan juga penyebar benih utama dan penting bagi ekosistem kita.

"Benih dari buah yang mereka makan berkecambah setelah melalui sistem pencernaan dan kemudian terdistribusikan di seluruh jangkauan wilayah mereka," kata Magill.

Sayangnya, kelelawar pun juga tak luput dari pengaruh krisis iklim seperti halnya kupu-kupu dan lebah.

Baca juga: Serangga Ternyata Juga Bisa Merasakan Sakit, Sains Temukan Buktinya

"Ada banyak kelelawar yang mati akibat kenaikan suhu karena mereka rentan terhadap panas," kata Magill.

Ini tentu merupakan permasalah global yang harus ditanggulangi dalam skala global. Tetapi masih ada cara yang bisa dilakukan oleh masing-masing individu.

Magill berpendapat itu bisa dilakukan misalnya saja dengan menanam tanaman ramah penyerbuk yang penting bagi kelangsungan hewan-hewan penyerbuk ini.

"Ketika Anda menanam tanaman ramah penyerbuk, Anda menyediakan makanan bagi satwa liar yang membutuhkan itu untuk bertahan hidup," ungkap Magill.

Selain itu, ia juga menyarankan untuk mengurangi penggunaan pestisida dan bahan kimia di sekitar rumah. Alternatif yang baik termasuk menggunakan produk kompos organik untuk kesehatan tanah.

Baca juga: Betina Serangga Ini Punya Penis dan Bisa Kawin hingga Berhari-hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com