Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Maya Gunakan Abu Kremasi Manusia untuk Bikin Bola Karet, Studi Jelaskan

Kompas.com - 15/08/2022, 19:31 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Para arkeolog percaya kedua orang tersebut merupakan dua individu yang jenazahnya dikremasi dan digunakan untuk pembuatan bola karet dalam permainan Suku Maya.

Lebih lanjut, Angulo mengungkapkan dalam Popol Vuh, teks yang menceritakan kisah penciptaan peradaban Suku Maya, dunia bawah tanah memiliki lapangan bola di mana permainan itu dimainkan dengan kepala manusia atau dewa.

Angulo juga mencatat bahwa ada patung-patung di dekat situs Yaxchilan, menggambarkan tawanan yang terperangkap di dalam bola karet.

Penggambaran itu dianggap sebagai bukti bahwa sisa-sisa manusia digunakan untuk membuat bola karet.

Temuan tersebut rupanya memunculkan reaksi yang beragam. Beberapa ahli setuju bila abu manusia digunakan untuk membuat bola karet namun ada pula yang meragukannya.

Baca juga: Suku Maya Pakai Kalender sejak 2.200 Tahun Lalu, Bukti Awalnya Ditemukan di Guatemala

"Tentu saja masuk akal bahwa sisa-sisa manusia dimasukkan ke dalam bola karet. Sisa-sisa manusia digunakan dalam konteks dan praktik yang sangat luas pada Maya kuno," ungkap William Duncan, profesor antropologi biologi di East Tennessee State University.

Namun James Fitzsimmons, profesor antropologi di Middlebury Collerge, di Vermont agaknya meragukan klaim bahwa abu kremasi merupakan milik penguasa Maya.

"Sangat tak mungkin bahwa abu adalah sisa-sisa penguasa. Tapi lebih mungkin jika itu merupakan sisa-sisa abu dari tawanan perang," katanya.

Sementara Susan Gillespie, seorang profesor antropologi di University of Florida juga meragukan temuan karena menilai tak ada bukti nyata yang menunjukkan bahwa bola karet dibuat dari sisa-sisa kremasi penguasa Maya.

Meski begitu semua ahli sepakat perlu lebih banyak informasi lagi untuk menyimpulkan mengenai temuan penggunaan abu kremasi manusia dalam tradisi permainan Suku Maya ini.

 Baca juga: Tersembunyi Ribuan Tahun, Monumen Suku Maya Terbesar dan Tertua Ditemukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com