KOMPAS.com - Arkeolog menemukan monumen tertua dan terbesar peninggalan peradaban suku Maya di negara bagian Tabasco, Meksiko. Situs ini diperkirakan dibangun sekitar 1.000-800 Sebelum Masehi (SM).
Melansir Science Alert, Jumat (5/6/2020), situs ini bernama Aguada Fenix yang memiliki panjang hampir satu mil (1,6 kilometer). Bangunan tersebut sangat luas untuk usianya, menunjukkan kemampuan arsitektur suku Maya yang misterius.
Sebelum Aguada Fenix ditemukan, situs Seibal dianggap sebagai pusat upacara tertua dari suku Maya yang diperkirakan dibangun pada tahun 950 SM.
Aguada Fenix ditemukan dengan teknologi teknologi peraba jarak jauh optik atau Light Detection and Ranging (LIDAR) karena berada di bawah permukaan tanah. Penemuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature.
Baca juga: Arkeolog Temukan Mumi Remaja di Luxor, Terkubur dengan Perhiasan Mewah
Situs ini memiliki panjang 1.413 meter yang terbentang dari utara ke selatan, dan lebar 399 meter dari timur ke barat, dan tinggi hingga 15 meter diatas permukaan daerah sekitarnya.
Menariknya, keberadaan situs besar yang telah tersembunyi selama berabad-abad ini sebenarnya sangat dekat dengan penduduk Meksiko yang tinggal di sekitarnya, namun tidak dikenali.
"Wilayah ini bukan hutan rimba, ada orang yang tinggal di sana. Tapi situs ini tidak dikenal karena sangat datar dan besar. Itu hanya terlihat seperti pemandangan alam biasa," tulis arkeolog Universitas Arizona Takeshi Inomata dalam makalahnya.