Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikenal Menggemaskan, Kukang Ternyata Miliki Racun Berbahaya

Kompas.com - 03/08/2022, 09:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Peranan kukang dalam ekosistem

Seperti makhluk hidup pada umumnya, kukang memainkan peran penting dalam ekosistem.

Hewan itu merupakan mangsa ular, elang-elang, dan terkadang orangutan. Sedangkan, mereka adalah pemangsa binatang yang lebih kecil.

Ketika mengonsumsi nektar, kukang mentransfer serbuk sari di antara bunga. Begitu pun saat membuang biji usai memakan buah, yang mana membantu menumbuhkan generasi tanaman berikutnya.

Kukang termasuk dalam kelompok primata yang disebut strepsirrhines, yang juga termasuk lemur Madagaskar, bushbabies dan pottos dari Afrika, dan kukang ramping dari India dan Sri Lanka.

Semua anggota kelompok memiliki hidung basah yang disebut rhinarium, organ indera khusus untuk mendeteksi feromon, dan lapisan reflektif di dalam mata mereka yang membantu penglihatan malam. Mereka juga dapat memproduksi vitamin C sendiri.

Baca juga: Terlihat Menggemaskan, Gigitan Kukang Asal Indonesia Ini Beracun dan Mematikan

Sayangnya, populasi kukang kian menurun akibat praktik perdagangan untuk menjadikannya hewan peliharaan. Tak hanya itu saja, kukang dijual untuk digunakan dalam ilmu hitam dan pengobatan tradisional.

Mereka kekurangan gizi, stres, dan tingkat kematian bahkan mencapai angka 90 persen.

Sementara itu, di alam liar, habitat asli berkurang, membuatnya sebagai kelompok primata paling langka di bumi.

Spesies kukang yang diidentifikasi sebelum tahun 2012, saat ini terdaftar sebagai 'rentan' atau 'terancam punah' oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Sementara ada tiga spesies terbaru yang belum dievaluasi secara resmi, tetapi telah dianggap dalam bahaya.

Baca juga: Terungkap, Arti Motif Wajah pada Kukang Jawa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com