Kukang adalah hewan omnivora, yang senang memakan burung kecil, serangga, reptil, buah, permen karet dan nektar.
Gigi depan bagian bawahnya membentuk struktur yang disebut sikat gigi, untuk merawat serta membuat lubang di batang pohon.
Seekor kukang dapat membuat lebih dari seratus lubang hanya dalam satu malam. Mereka juga memiliki lidah panjang dan sempit, yang membantu mencapai gusi, serta mengambil nektar dari bunga.
Hewan itu sering menggantung terbalik dengan kakinya sehingga bisa makan dengan dua tangan.
Setidaknya, ada delapan spesies yang saat ini sudah tercatat antara lain kukang Sunda, kukang kerdil dan kukang Bengal, di mana semuanya telah mengalami penurunan populasi.
Baca juga: Pertama Kali, Orangutan Tertangkap Kamera Membunuh dan Memakan Kukang
Kukang hidup di pepohonan, karena memiliki tangan yang kuat untuk menggenggam, pergelangan tangan dan pergelangan kaki yang fleksibel, serta beberapa tulang belakang ekstra di tengah tulang belakang yang membuatnya lentur.
Tidak seperti banyak primata penghuni pohon lainnya, kukang tidak bersuara dan licin.
Alih-alih melompat, mereka bergerak dengan hati-hati, bergandengan tangan, dan menjangkau celah-celah di antara pepohonan.
Menariknya, kukang akan tetap diam selama berjam-jam di atas pohon. Mereka cenderung bergerak lambat, dan lebih banyak bersembunyi di balik tangan ketika terkejut.
Meski begitu, kukang juga dapat bergeser ketika diperlukan, misalnya, saat menangkap serangga atau menghindari pemangsa.
Baca juga: Berusia Setengah Abad, Kukang Asal Jerman dapat Predikat Hewan Tertua