Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlihat Menggemaskan, Gigitan Kukang Asal Indonesia Ini Beracun dan Mematikan

Kompas.com - 27/10/2020, 20:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Jangan tertipu dengan penampilannya yang terlihat menggemaskan dan lucu. Siapa sangka, di balik fisiknya yang menyerupai boneka, kukang ternyata memiliki gigitan yang berbahaya.

Seperti dikutip dari The New York Times, Selasa (27/10/2020) peneliti menyebut jika kukang punya gigitan beracun, menjadikannya sebagai satu-satunya primata berbisa di dunia.

Fakta menarik yang terungkap dari penelitian yang dipublikasikan di Current Biology ini adalah korban gigitan beracun kukang ternyata didominasi oleh kaumnya sendiri.

"Perilaku yang sangat langka dan aneh ini terjadi pada salah satu kerabat primata terdekat kita," kata Anna Nekaris, konservasionis primata di Oxford Brookes University.

Baca juga: Zaman Purba, Kukang Tanah Raksasa Mati Akibat Kotorannya Sendiri

 

Racun pada kukang sendiri berasal dari senyawa yang menyerupai protein yang ditemukan pada bulu kucing yang memicu alergi pada manusia.

Namun senyawa tak dikenal lainnya tampaknya memberikan toksisitas tambahan dan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.

Untuk menghasilkan racun, primata berbulu halus itu mengangkat tangan ke atas kepala dan dengan cepat menjilat kelenjar penghasil minyak yang terletak di lengan atas mereka.

Racun kemudian terkumpul di gigi taring yang berlekuk, yang cukup tajam untuk mengiris tulang.

Baca juga: Berusia Setengah Abad, Kukang Asal Jerman dapat Predikat Hewan Tertua

 

Hewan lain yang terkena gigitan dapat kehilangan satu mata, kulit kepala, atau separuh wajah mereka. Ini lantaran gigitan mereka dapat menyebabkan nekrosis atau kematian sel dan jaringan.

Bukti keganasan racun kukang

Beberapa wawancara Nekaris dengan pedagang hewan ilegal di Indonesia mengungkap bagaimana efek gigitan yang mematikan itu.

Pedagang satwa liar itu sengaja mencabut gigi hewan tersebut untuk mencegah kukang berkelahi dan dapat merusak harga jual kukang karena sudah terluka.

Petugas kebun binatang dan fasilitas penyelamatan juga menyebut bahwa salah satu penyebab kematian kukang yang paling sering adalah akibat gigitan kukang lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com