Hal ini membuktikan, nutrisi yang baik bagi anak sejak usia dini dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis di kemudian hari..
Sementara itu, aktivitas anak yang kurang (sedentary lifestyle) dan paparan terhadap tembakau yang berlebihan telah banyak dibuktikan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, khususnya penyakit jantung koroner yang saat ini menjadi penyebab kematian utama tertinggi di Indonesia
Menurut Sukan, diperlukan strategi dan langkah konkrit untuk mulai mendeteksi dan mengintervensi faktor risiko kardiovaskular sejak dini.
"Masih tingginya angka kematian akibat PKV di Indonesia saat ini mungkin akibat minimnya kesadaran untuk mendeteksi dan mengintervensi faktor risiko kardiovaskular sejak usia dini dan remaja pada sekitar 90 juta anak Indonesia," paparnya.
"Sehingga diperlukan strategi dan langkah yang kongkrit dengan melibatkan semua sektor terkait dari sektor kesehatan, pendidikan, organisasi profesi dan masyarakat itu sendiri,” lanjut dia.
Baca juga: 5 Jenis Penyakit Jantung Beserta Gejalanya, dari Endokarditis hingga Gagal Jantung
Secara terpisah, spesialis kardiologi anak dan juga Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) memberikan sejumlah tips untuk menjaga kesehatan jantung sejak dini sebagai berikut:
1. Aktif bergerak
Ajak anak-anak untuk berolahraga ringan dimulai dari jalan kaki bersama, bersepeda, berenang, ataupun bermain di luar ruang terbuka.
2. Bersikaplah positif
Jadikan kesehatan jantung sebagai sesuatu yang menyenangkan dengan memasukkan permainan ke dalam aktivitas keluarga atau berjalan-jalan ke taman.
Baca juga: Apa Itu Pemasangan Ring Jantung untuk Pasien Penyakit Jantung Koroner?