Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Hutan Pertama Muncul di Bumi? Sains Jelaskan

Kompas.com - 07/07/2022, 11:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Meskipun Bumi ini diisi dengan hutan di mana-mana dan terkesan hutan adalah penghuni di planet Bumi, tetapi nyatanya tidak begitu. Lantas, kapan hutan pertama kali muncul di Bumi?

Hutan adalah wilayah daratan yang didominasi oleh pepohonan. 

Para ilmuwan menyatakan bahwa hutan itu sama halnya dengan setiap spesies atau ekosistem, dan kita manusia yang juga memiliki hari lahir atau waktu pertama kali berada di planet Bumi ini.

Jadi, kapan hutan muncul di Bumi?

Dilansir dari Live Science, Sabtu (2/7/2022), meskipun tanaman pertama kali tiba di darat sekitar 470 juta tahun yang lalu, faktanya pohon dan hutan tidak muncul sampai hampir 390 juta tahun yang lalu.

Ahli Paleobotani di Universitas Cardiff di Inggris, Chris Berry mengatakan, selama interval 470 juta tahun sampai 390 juta tahun lalu itu, kehidupan tanaman perlahan-lahan mengembangkan prekursor genetik yang diperlukan untuk menghasilkan pohon.

Pada tahun 2019, Berry dan rekannya melaporkan hutan tertua yang pernah tercatat, dalam jurnal Current Biology. Hutan tertua di dunia adalah hutan yang ditemukan di Kairo, New York.

Baca juga: Bukti Kebakaran Hutan Tertua di Dunia Ditemukan, Berusia 430 Juta Tahun

Hutan itu disebut yang tertua karena ciri khas pepohonan dan hutan yang ada. Di sana kayu, akar dan daun pepohonan berada di tengah populasi lusinan tanaman yang muncul jauh lebih awal dari yang diduga sebelumnya, yakni para periode awal Devon, 385 juta tahun lalu.

Sebagai informasi, Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk ke dalam era Paleozoikum, dan berlangsung antara 416 ± 2,8 hingga 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu.

Berry menjelaskan, dalam situs hutan Kairo tersebut, mereka memang belum menemukan fosil pohon kuno itu berada, tetapi tim telah yakin di mana lokasi kemungkinan pohon-pohon kuno itu berada.

“Kami tidak melihat fosil pohon, tetapi kami melihat peta persis di mana pohon-pohon itu berdiri,” kata dia.

“Jadi yang kita pelajari adalah ekologi hutan,” tambahnya.

Laporan studi dari Universitas Binghamton di New York menyebutkan, peta yang dimaksudkan akan membantu menemukan Archaeopteris, tanaman purba yang memiliki akar kayu besar dan cabang kayu dengan daun, seperti pohon modern.

Sebelumnya, Science melaporkan, penemuan Archaeopteris paling awal diketahui telah menempatkan kedatangan tanaman 20 juta tahun kemudian, yang kemudian mengisyaratkan keberadaan atau kemunculan hutan di Bumi pertama kalinya.

Baca juga: Studi Fosil Daun Ungkap Rupa Hutan Kalimantan di Masa Lalu

Ilustrasi hutan lindungfreepik.com/Nikita Buida Ilustrasi hutan lindung

Perkembangan hutan

Berry menjelaskan, perkembangan hutan dari awalnya hanya tanaman saja lalu berkembang menjadi pohon-pohon bercabang banyak seperti yang biasa kita lihat saat ini, sangat bergantung pada evolusi pendahulu untuk menentukan sifat pohon.

“Saya pikir pemicunya adalah evolusi, perkembangan anatomi yang memungkinkan percabangan lebih kompleks,” kata dia.

Artinya, anatomi seperti pepohonan di hutan itu terjadi setelah tanaman berevolusinya alat genetik untuk dapat membangun struktur seperti pohon.

Menurut dua laporan dari Kebun Raya Brooklyn, sistem percabangan awal, misalnya terjadi atau berkembang tepat sebelum Devon, pada periode Silur yakni sekitar 443,8 juta hingga 419,2 juta tahun yang lalu. Sedangkan, akar pertama muncul di masa Devon awal.

Baca juga: Karakteristik Hutan Mangrove yang Harus Kamu Ketahui

Sifat-sifat pohon kemudian memberikan keuntungan besar, khususnya kemampuan untuk mengatasi persaingan dalam menyerap sinar matahari.

Namun, sifat-sifat pohon itu juga terus mengalami perubahan daripada periode purba dengan yang ada saat ini.

Para ahli memperkirakan, dahulunya pepohonan dan megafil/daun-daunnya dapat tumbuh jauh lebih besar, serta menyerap lebih banyak sinar matahari.

Dengan penyebaran yang cepat yakni sekitar 30 juta tahun kemudian, pada akhir Devonian, pertumbuhan itu pun berubah menjadi lebih kecil. Hal ini disebutkan dalam studi tahun 2001 di Jurnal Nature, dan episode “Eons” PBS 2021.

Tidak hanya itu, kadar karbon dioksida (CO2) yang tinggi membuat Bumi terlalu panas dan berpengaruh terhadap megafil tersebut.

Baca juga: 7 Alasan Pentingnya Hutan dalam Kehidupan Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com