Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus DBD Meningkat, Ini Vaksin untuk Cegah Demam Berdarah

Kompas.com - 20/06/2022, 16:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Prof Sri tidak merinci jenis vaksin dengue kedua yang tengah diuji oleh BPOM terkait kelayakannya.

Pihaknya pun masih menilai lebih lanjut vaksin mana yang memberikan efektivitas terbaik terutama pada anak-anak.

"Jadi kita masih menunggu, tiap vaksin tentu ada kelebihan dan kekurangannya, maka kita imbang-imbang dari ITAGI sedang mempelajari mana yang terbaik, dan mungkin ini yang akan disampaikan pada Kementerian Kesehatan," jelasnya.

Vaksin DBD belum masuk imunisasi nasional

Dokter Tiffany berkata vaksin dengue yang saat ini tersedia, belum menjadi program imunisasi nasional Kemenkes.

Meski begitu, pemberian vaksin telah melalui proses rekomendasi IDAI untuk menentukan kelompok mana yang menjadi sasaran vaksinasi.

Baca juga: Waspada, Anak 5-14 Tahun Paling Banyak Terinfeksi DBD dan Meninggal Dunia

"Kalau soal untuk menjadi program (imunisasi nasional) beberapa kali memang bersama ITAGI, program imuniasi maupun temen-temen tim kerja membahas tentang hal ini, tapi tentunya masih ada perhitungan-perhitungan tentang hal ini," terangnya.

Vaksin dengue sendiri dapat diberikan pada anak usia 9 sampai 16 tahun sebanyak 3 kali, dengan jarak pemberian 6 bulan.

Di samping pemberian vaksin, keduanya menekankan pentingnya untuk mencegah demam berdarah dengan cara mencegah nyamuk berkembangbiak di rumah dengan 3M, yakni:

  • Menguras penampungan air
  • Menutup tempat penampungan air
  • Memanfaatkan benda-benda yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD.

"Harus diingat bahwa vaksin tidak bisa berdiri sendiri, harus bersama-sama dengan penanggulangan dengue yang sudah berjalan," pungkas Sri.

Baca juga: Sama-sama Mewabah di Indonesia, Ini Beda Gejala DBD dan Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com