Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/06/2022, 07:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kekeringan ada kalanya bisa menjadi sebuah keberuntungan bagi para arkeolog. Seperti yang terjadi di Irak Utara.

Keringnya sungai Tigris menyebabkan kota kuno dari Zaman Perunggu berusia 3400 tahun muncul kembali. Peneliti pun berlomba untuk menggalinya sebelum air kembali.

Dikutip dari Live Science, Minggu (5/6/2022) kota kuno yang berada di situs arkeologi bernama Kemune tersebut menurut peneliti merupakan peninggalan Kekaisaran Mittani, sebuah kerajaan kuno yang memerintah bagian utara Mesopotamia dari 1500 SM hingga 1350 SM.

Peneliti sendiri telah lama mengetahui keberadaan sisa-sisa kota tersebut, tetapi mereka hanya dapat menyelidikinya selama musim kemarau.

Baca juga: Arkeolog Israel Klaim Temukan Kota Kuno Berusia 5.000 Tahun

Pada tahun 2018, arkeolog menggali sebagian situs Kemune dan menemukan sebuah istana yang hilang. Mereka menemukan dinding dan kamar setinggi 7 meter didekorasi dengan lukisan mural.

Peneliti memetakan pula sebagian besar kota, termasuk kompleks industri dan fasilitas penyimpanan bertingkat yang memungkinkan menyimpan barang-barang dari seluruh wilayah.

"Hasil penggalian menunjukkan, bahwa situs tersebut merupakan pusat penting di Kekaisaran Mittani," papar Hasan Qasim, seorang arkelog yang terlibat dalam penggalian.

Menurut Ivana Puljiz, peneliti dari Universitas Freiburg, Jerman yang turut dalam penggalian, menyebut Kemune adalah satu-satunya pusat kota yang diketahui dari Kekaisaran Mittani yang terletak langsung di Sungai Tigris.

Hal tersebut menunjukkan penyeberangan yang dikendalikan kota di bagian jalur air ini dan mungkin juga merupakan titik penghubung penting bagi kekaisaran.

Gempa bumi kemungkinan besar menghancurkan sebagian besar kota pada sekitar tahun 1350 SM, tetapi beberapa reruntuhannya terpelihara di bawah tembok yang runtuh. Manusia membanjiri situs dengan air selama pembangunan Bendungan Mosul pada 1980-an.

Di tahun 2022 peneliti akhirnya mendapatkan kesempatan kembali untuk melakukan penelitian dari kota kuno itu. Pasalnya, Irak menggunakan air di sungai untuk mengatasi kekeringan, sehingga tingkat air cukup rendah untuk menggali kota kuno.

Tim arkeolog pun segera bergegas menyelidikinya, mengingat tak yakin air akan kembali. Di antara reruntuhan tersebut, tim menemukan lebih dari 100 tablet tanah liat dari periode Asyur tengah ( dari sekitar 1365 SM).

Baca juga: Ledakan Kosmik Hancurkan Kota Kuno di Lembah Yordan

 

Setelah Kekaisaran Mittani berakhir, Asyur membangun pemukiman baru di Kemune dan tablet mungkin berisi tulisan tentang perubahan kerajaan ini.

"Kami belum tahu apa yang tertulis di teks-teks itu. Tapi kami berharap mereka memberikan informasi tentang awal pemerintahan Asyur di wilayah tersebut," kata Puljiz.

Untuk melindungi kota kuno itu, peneliti sengaja menempatkan lembaran plastik pada bangunan dan menutupinya dengan kerikil supaya tak terjadi kerusakan lebih lanjut.

Lebih lanjut, berhubung situs berada di bawah air, peneliti mengaku tak mengetahui kapan situs akan kembali muncul.

"Benar-benar tak dapat diprediksi kapan situs itu akan muncul kembali. Paling cepat musim panas ini atau paling lambat beberapa tahun dari sekarang," tambah Puljiz.

Baca juga: Kota Kuno Angkor Jadi Salah Satu Kota Terpadat di Dunia, Ini Buktinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com