Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Kuno Angkor Jadi Salah Satu Kota Terpadat di Dunia, Ini Buktinya

Kompas.com - 25/05/2021, 10:01 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Kota kuno Angkor yang sekarang Kamboja, ternyata merupakan salah satu kota terpadat di dunia dari abad ke-9 hingga ke-15.

Setidaknya ada sekitar 700.000-900.000 orang yang tinggal di sana selama kurun waktu tersebut.

Hal tersebut menjadikan Angkor, ibu kota Kerajaan Khmer sebagai salah satu kota kuno metropolis yang ramai serta pemukiman pra-modern terbesar dalam sejarah manusia.

Kesimpulan itu diambil setelah peneliti melakukan serangkaian survei LiDAR serta studi data. Penelitian kemudian dipublikasikan di jurnal Science Advances.

Baca juga: Arkeolog Israel Klaim Temukan Kota Kuno Berusia 5.000 Tahun

Mengutip Gizmodo, Senin (24/5/2021) menentukan populasi situs arkeologi masa lalu menjadi salah satu bagian penting dan tugas mendasar arkeolog.

Namun menurut, Sarah Klassen, arkeolog dari Universitas Leiden, setelah beberapa dekade bekerja di Angkor belum ada yang menjawab pertanyaan mendasar tersebut.

Survei LiDAR akhirnya membantu peneliti untuk menemukan jawaban itu. Survei LiDAR memungkinkan peneliti membuat peta fitur permukaan tiga dimensi, algoritma komputer digunakan untuk memprediksi kronologi situs kuno di dalam kota, seperti bekas rumah dan kuil. Sehingga, memberikan gambaran pertumbuhan Angkor dari waktu ke waktu.

"Salah satu cara mudah untuk memperkirakan populasi adalah dengan menghitung rumah dan memperkirakan berapa banyak orang yang tinggal di Angkor," kata Alison Carter, asisten profesor di Departemen Antropologi di University of Oregon dan salah satu penulis studi.

Namun menurutnya, cara ini cukup sulit dilakukan di Angkor karena orang-orang membuat rumahnya dari bahan bahan organik yang tidak dapat bertahan dalam iklim lembab Kamboja.

Beruntung teknologi LiDAR akhirnya dengan jelas menunjukkan, ruang gundukan tempat orang membangun rumah mereka.

Hasil peneliti menemukan jika Angkor butuh ratusan tahun untuk mencapai puncaknya pada abad ke-13.

Selain itu kota juga dibangun dalam zona kependudukan yang berbeda, yakni pusat seremonial sipil untuk anggota keluarga kerajaan dan elit lainnya, wilayah metropolitan, dan tanggul.

Peneliti akhirnya juga bisa memperkirakan jika Angkor dihuni oleh 700.000 hingga 900.000 orang pada saat itu.

Baca juga: Mesir Temukan Kota Emas yang Hilang, Warisan Firaun 3.000 Tahun Lalu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com