Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Gerhana Bulan Total 2022 Terjadi? Ini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 19/05/2022, 17:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Blood moon adalah istilah khusus untuk gerhana bulan total (GBT). Fenomena ini selalu menarik untuk diamati. Sehingga, banyak orang yang menantikannya. Lalu, kapan fenomena blood moon ini terjadi?

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, pada bulan ini fenomena blood moon sudah terjadi pada 15-16 Mei 2022.

Sayangnya, fenomena blood moon yang terjadi pada Mei 2022 ini hanya bisa dilihat atau diamati dari sejumlah wilayah di dunia, tetapi tidak termasuk di Indonesia.

Baca juga: Kenapa Bulan Berwarna Merah Saat Gerhana Bulan Total?

Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomis ketika Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada satu garis lurus dan Bulan masuk seluruhnya ke dalam bayangan inti atau umbra Bumi. Dengan begitu, tidak ada sinar Matahari yang dapat dipantulkan ke permukaan Bulan.

Gerhana Bulan Total yang terjadi 15 Mei 2022 lalu cenderung berwarna kemerahan, disebabkan oleh pembiasan Rayleigh, yakni pembiasan sinar Matahari secara selektif oleh atmosfer Bumi.

Puncak gerhana Bulan Total ini terjadi pada 16 Mei 2022 pukul 04.11 UT atau 11.11 WIB.

Namun, bagi beberapa wilayah di benua Amerika, puncak fenomena gerhana kali ini terjadi pada 15 Mei 2022.

Dijelaskan bahwa gerhana kali ini hanya dapat disaksikan di Benua Amerika, Eropa, Afrika, Timur Tengah (kecuali Iran bagian Timur), Selandia Baru dan sebagian besar Oseania.

“Gerhana ini tidak dapat disaksikan di Indonesia karena Bulan sudah di bawah ufuk,” jelas Andi dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 29 April 2022.

Andi menambahkan, untuk fenomena gerhana bulan total berikutnya, akan terjadi pada bulan November 2022.

Gerhana Bulan Total akan terjadi 8 November 2022 pada saat itu, nanti akan mencapai puncaknya pada 8 November 2022, pukul 10.59 UT atau 18.59 WIB.

Untuk gerhana Bulan Total pada November mendatang bisa disaksikan di lebih banyak tempat di dunia.

Di antaranya yakni Benua Amerika, Islandia, Norwegia bagian Utara, Swedia bagian Utara, Finlandia, Rusia, Iran, Oman, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Timur, Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru dan Oseania.

“Gerhana ini dapat disaksikan di Indonesia,” tegasnya.

Meski demikian, tidak semua wilayah atau daerah di Indonesia akan bisa menyaksikan fase-fase fenomena gerhana bulan total tersebut, dari awal-puncak sampai akhir gerhana.

Baca juga: Gerhana Bulan Total Akan Terjadi pada 15-16 Mei 2022, Bisakah Dilihat dari Indonesia?

 

Apa itu blood moon?

Andi mengatakan, disebutnya gerhana bulan total ini sebagai blood moon, bukan tanpa alasan.

Disebut sebagai blood moon adalah karena pada saat terjadi gerhana bulan, sinar matahari itu dibiaskan oleh atmosfer dan pembiasannya ini bersifat selektif.

"Artinya, pada saat lintasan sinar yang ditempuh melalui atmosfer itu lebih panjang, maka akan dibiaskan ke spektrum warna merah," kata Andi kepada Kompas.com, Kamis (19/5/2022).

Hal ini juga dijelaskan dalam keterangan resmi NASA, salah satu arti dari blood moon atau "bulan darah" didasarkan pada cahaya merahnya.

Baca juga: 4 Fakta Gerhana Bulan Total Berwarna Merah dan Pelajaran yang Bisa Diambil

Blood moon ini terjadi saat gerhana bulan total. Selama gerhana bulan total, Bumi berbaris di antara Bulan dan Matahari. Ini menyembunyikan Bulan dari sinar matahari.

Ketika ini terjadi, satu-satunya cahaya yang mencapai permukaan Bulan adalah dari tepi atmosfer Bumi. Molekul udara dari atmosfer bumi menyebarkan sebagian besar cahaya biru. 

Cahaya yang tersisa dipantulkan ke permukaan Bulan dengan cahaya merah, membuat Bulan tampak merah di langit malam.

Nama "Bulan Darah" juga terkadang digunakan untuk Bulan yang tampak kemerahan karena debu, asap, atau kabut di langit. 

Hal itu bisa menjadi salah satu bulan purnama musim gugur, ketika daunnya berubah menjadi merah.

 Baca juga: Gerhana Bulan Total, Sebagian, dan Penumbra, Apa Bedanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com