Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandidat Vaksin Omicron Produksi China Akan Diuji Klinis di Uni Emirat Arab

Kompas.com - 02/05/2022, 20:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Perusahaan vaksin Suzhou Abogen Biosciences Co, China menyebut kandidat vaksin Omicron produksinya telah mendapatkan persetujuan uji klinis di Uni Emirat Arab.

Pihaknya menyampaikan, bahwa vaksin Covid-19 itu menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA).

Dengan demikian, vaksin khusus Omicron yang dikembangkan Abogen bergabung dengan vaksin buatan Pfizer-BioNTech serta Moderna.

Ketiganya sama-sama memodifikasi vaksin Covid-19, untuk melawan varian Omicron yang sangat menular.

Baca juga: Kandidat Vaksin Khusus Omicron Sinopharm dan Sinovac Disetujui Masuk Uji Klinis

Sementara ini, regulator kesehatan di Uni Emirat Arab pun telah menyetujui uji klinis kandidat vaksin khusus Omicron ketiga dari Sinopharm.

Seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (30/4/2022) selain Uni Emirat Arab, perusahaan Abogen juga sedang berkomunikasi dengan regulator di China serta negara-negara lain terkait uji klinis vaksin Omicron.

Adapun kandidat vaksin mRNA menggunakan strain virus corona yang lebih awal yang belum banyak bermutasi.

Vaksin tersebut dikembangkan oleh Abogen dengan Walvax Biotechnology, dan lembaga penelitian yang didukung militer China.

Saat ini, vaksin khusus Omicron tersebut sedang dalam uji klinis ketiga di sejumlah negara seperti China, Meksiko, dan Indonesia.

Di sisi lain, dua kandidat vaksin khusus Omicron produksi Sinopharm dan Sinovac, yang mengandung virus tidak aktif atau "dimatikan", telah disetujui untuk dilakukan uji klinis di Hong Kong dan China.

Uji klinis vaksin Omicron Moderna

Perusahaan farmasi Moderna juga telah memulai studi, guna menguji vaksin Covid-19 yang dirancang khusus untuk menargetkan varian virus corona varian Omicron. Pengumuman ini disampaikan, tepat satu hari setelah Pfizer mengatakan hal yang serupa.

Pejabat Moderna menyatakan bahwa efektivitas suntikan dosis ketiga atau booster mulai menurun, setidaknya enam bulan setelah vaksin diberikan.

Kendati demikian, antibodi penetralisir masih terbentuk pada semua peserta penelitian.

Baca juga: Moderna Mulai Mengembangkan Vaksin Hibrida Khusus Varian Omicron

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com