Cox menyampaikan, ancaman kepunahan sering terjadi akibat eksploitasi berlebihan dan kekerasan pada spesies reptil tersebut.
Sementara itu, panjang king cobra bisa mencapai sekitar lima meter, yang memangsa ular jenis lain di wilayah hutan yang luas dari India hingga Asia Tenggara.
King cobra telah diklasifikasikan sebagai kelompok rentan, menunjukkan spesies ini sangat dekat dengan kepunahan.
Penebangan dan serangan yang disengaja oleh manusia menjadi salah satu penyebab ular king cobra terancam punah, sebab serangan tersebut menjadi ancaman terbesar bagi ular tersebut.
Baca juga: Viral King Cobra Jatuh dari Pohon di Sumedang, Ahli Reptil Jelaskan
"Ini (ular king cobra) adalah spesies ikonik yang nyata di Asia dan sangat disayangkan, bahkan spesies yang tersebar luas seperti ini benar-benar menurun (jumlahnya)," tutur Cox.
Bruce Young, kepala zoologi di NatureServe, yang ikut memimpin penelitian, mengatakan reptil terancam punah sebagian besar ditemukan terkonsentrasi di Asia Tenggara, Afrika Barat, Madagaskar utara, Andes Utara, dan Karibia.
Para peneliti menemukan, reptil terbatas pada habitat kering seperti gurun, padang rumput, dan sabana, yang secara signifikan kurang terancam dibandingkan yang berhabitat di hutan.
Pertanian, penebangan, spesies invasif, dan pembangunan perkotaan ditemukan menjadi salah satu ancaman bagi reptil, dibarengi dengan orang juga menargetkannya untuk perdagangan hewan peliharaan atau membunuhnya untuk makanan atau karena takut.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Kerajaan 4 Spesies King Cobra di Wilayah Asia, Salah Satunya Indonesia