Seperti diketahui, badai dan topan telah menyebabkan kerugian moneter lebih banyak daripada bencana alam lainnya.
Seperti halnya Amerika Serikat, dalam dekade terakhir mencatat mengalami kerugian 480 miliar dollar akibat badai tropis dan angin topan.
Bloemendaal mengatakan, hal ini menjadi salah satu alasan pentingnya memproyeksikan badai terkuat yang akan terjadi di masa depan.
"Hasil studi dapat membantu mengidentifikasi lokasi yang rentan terhadap peningkatan risiko siklon tropis terbesar," papar Bloemendaal.
Baca juga: 3 Badai Terbesar di Dunia yang Tercatat Sejarah
Sehingga pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko di wilayah masing-masing, yang membuat kerusakan dan korban jiwa dapat dikurangi.
Sebagai tambahan informasi, secara global sebesar 80 hingga 100 siklon tropis terbentuk setiap tahunnya.
Namun, minimnya data membuat ilmuwan sulit untuk memprediksi perubahan jangka panjang di tengah krisis iklim sebagai dampak perubahan iklim.
Dengan penelitian terbaru, para ilmuwan berharap dunia akan memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai badai topan, fenomena alam paling merusak di seluruh dunia yang akan terjadi di masa depan.
Baca juga: Benarkah Badai Matahari Ekstrem Bisa Sebabkan Kiamat Internet?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.