Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toxic Relationship Kasus Johnny Deep dan Amber Heard, Ini Bentuk dan Penyebabnya

Kompas.com - 27/04/2022, 15:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Johnny Depp dan Amber Heard menjadi perbincangan publik karena kasus kekerasan dalam rumah tangga, yang disebut sebagai Toxic Relationship.

Mantan jaksa dengan spesialisasi kasus pelecehan seksual dan kekerasan rumah tangga di California, Michelle Charness, JD, PsyD, LCSW pun angkat bicara soal ini.

Menurutnya, hubungan antara pasangan Johnny Depp dan Amber Heard yang bertemu saat syuting The Rum Diary ini dapat dikategorikan sebagai hubungan toxic (Toxic Relationship) yang terjadi akibat trauma masa kecil.

Melalui artikel yang ditulisnya di situs Psychology Today, Charness mengatakan, Johny Depp memandang serangan verbal dan fisik yang tak terduga dari istrinya mencerminkan pelecehan yang dideritanya dari ibunya.

Sebaliknya, Amber Heard menyamakan pemeran Willy Wonka itu seperti ayahnya yang alkoholik, sosok yang bisa berubah menjadi mengerikan dan kejam saat mabuk.

“Jadi, mereka adalah dua orang dewasa yang trauma dengan pelecehan yang dilakukan oleh orangtuanya di masa kanak-kanaknya,” ujar Charness.

Keduanya bisa dikatakan memiliki masa kecil tidak menyenangkan berkaitan dengan sosok orangtuanya.

Baca juga: Kasus Kekerasan Johnny Depp dan Amber Heard, Bagaimana Trauma Masa Kecil Bisa Pengaruhi Kehidupan?

Toxic relationship itu diduga terbentuk dari masa lalu Johnny Depp dengan ibunya yang dingin dan kejam, serta akan menyerang keluarganya secara fisik dan emosional. Sementara itu, Amber Heard tumbuh dengan seorang ayah yang akan memukuli ibunya, yang ia saksikan sebagai seorang anak.

Ayahnya juga sangat kasar terhadap aktris asal Texas ini ketika berada di bawah pengaruh alkohol.

“Trauma masa kanak-kanak yang tidak diproses, tidak dicerna, dan ditekan tidak akan hilang seiring waktu,” kata Charness.

Apa itu Toxic Relationship dalam hubungan Johnny Depp dan Amber Heard?

Kasus Johnny Depp dan Amber Heard yang menarik perhatian publik dunia, dinilai sebagai Toxic relationship. Toxic relationship adalah hubungan yang membuat salah satu pihak merasa tidak didukung, direndahkan, atau diserang.

Bentuk tindakan negatif yang bisa memengaruhi kesehatan mental seseorang ini bisa serangan secara fisik, psikologis, atau emosional.

Hubungan beracun atau toxic relationship seperti dalam kasus Johnny Depp dan Amber Heard ini, bisa dialami pasangan, antarteman, rekan kerja, sampai keluarga.

Baca juga: Andien Ungkap Pernah Mengalami Toxic Relationship, Apa Itu?

Ilustrasi pasangan bertengkar, putus cinta, selingkuh, bermusuhan, toxic relationship. FREEPIK/YANALYA Ilustrasi pasangan bertengkar, putus cinta, selingkuh, bermusuhan, toxic relationship.

Dilansir dari Time, ahli komunikasi dan psikologi yang berbasis di California AS, Dr Lillian Glass, kali pertama memperkenalkan istilah "toxic" lewat bukunya bertajuk Toxic People pada 1995.

Ia menyebut toxic relationship artinya hubungan yang bersifat merusak karena konflik, tidak saling mendukung, muncul persaingan, sampai hilangnya rasa hormat dan kekompakan.

Glass tidak memungkiri bahwa setiap hubungan niscaya mengalami pasang surut. Namun, pasang surutnya hubungan tersebut berbeda dari toxic relationship. 

Hubungan dikatakan toxic apabila sisi negatifnya berkepanjangan sampai menguras energi.

Menurut Glass, penyebab toxic relationship bisa beragam, tergantung latar belakang dan kondisi seseorang. Perilaku toxic bisa dilatari masalah kesehatan mental yang tidak terdiagnosis, seperti depresi, gangguan kecemasan, atau trauma.

Hubungan beracun juga bisa timbul karena ketimpangan kepribadian pasangan. Misal, orang yang berwatak keras dan suka mengontrol berhadapan dengan orang tipe suka mengalah.

Baca juga: Belajar dari Kasus Dea OnlyFans, Bagaimana Pornografi Bisa Bikin Candu?

Dilansir dari Verywell Mind, toxic relationship juga bisa muncul secara bertahap apabila salah satu pihak terus-menerus egois, tidak sopan, menuntut, dan bersikap negatif lainnya.

Bentuk Toxic Relationship Johnny Depp dan Amber Heard

Mengenai persoalan ini, Eunike Sri Tyas Suci dari Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya angkat bicara.

Tyas menjelaskan, hubungan yang toxic seperti kasus kekerasan yang dialami oleh Johnny Depp dan Amber Heard memang bisa jadi akibat dari trauma masa kecil.

"Menurut saya trauma masa kecil yang tidak diselesaikan sangat bisa berpengaruh pada kehidupan saat individu dewasa," kata Tyas kepada Kompas.com, Selasa (27/4/2022).

Oleh sebab itu, kata Tyas, kalau menyadari ada masalah trauma masa kecil, sebaiknya disadari bahwa itu masalah, dan mencari bantuan profesional untuk diselesaikan.

Baca juga: Kasus Bullying Marak, Ini Penyebab Perilaku Kekerasan

Salah satu cara menguatkan mental termasuk membangun hubungan positif dan melepaskan hubungan toksik (toxic relationship).FREEPIK/JCOMP Salah satu cara menguatkan mental termasuk membangun hubungan positif dan melepaskan hubungan toksik (toxic relationship).

Dalam kasus Toxic Relationship yang terjadi pada Johhny Deep dan Amber Heard ini, diketahui bahwa ini disebabkan oleh trauma masa kecil masing-masing individu.

"Yang menarik, keduanya punya trauma masa kecil dan merefleksikan pasangan masing-masing sebagai pelaku trauma masa kecilnya dan baru ketahuan saat mereka sudah menikah," ujarnya.

Dalam budaya Barat, membangun relasi asmara yang sangat intim bisa dilakukan bahkan sampai pasangan terebut punya anak.

Namun menurut Tyas, yang menjadi pertanyaan, apakah selama pasangan menjalin asmara tidak pernah mengenalkan diri yang sesungguhnya sehingga trauma masa kecil baru terungkap saat kekerasan terjadi dan diajukan ke proses hukum.

Lalu rumah tangga seperti apa yang mereka bangun, karena mungkin masing-masing punya kepentingan.

Hal yang paling bisa menimbulkan masalah juga dal hubungan rumah tangga ini adalah dengan membandingkan-bandingkan pasangan dengan orang lain, merendahkan dan menghina pasangan sendiri.

Baca juga: Kasus Cinta Segitiga Kasatpol PP Makassar hingga Mahasiswa Kedokteran UB, Psikolog Ungkap Penyebab Cemburu Berujung Pembunuhan

Kekerasan yang dilakukan perempuan cenderung vebal, dan laki-laki cenderung fisik.

Akan tetapi, dalam kasus ini, disebut Deep, Amber lah yang justru melakukan kekerasan disebut Depp melakukan kekerasan seksual dan fisik kepada dirinya.

Untuk itu, kata dia, sebenarnya yang paling baik untuk menghindari terjadi hubungan yang toksik adalah membangun relasi dengan kejujuran sejak awal.

"Kalau masing-masing bisa terbuka, dan mereka tetap saling cinta, mereka menjadi pasangan yang bisa saling mendukung untuk mencari pertolongan," ujarnya.

Tapi kalau tidak ada keterbukaan, akhirnya terbuka saat sudah menikah, dan hubungan toxic keduanya menjadi alasan bercerai.

Artinya pengalaman trauma masa kecil dianggap bukan isu yang perlu diselesaikan untuk kemudian mereka memperbaiki rumah tangga. Mungkin mereka merasa cerai adalah solusi cepat yang terbaik.

Baca juga: Belajar dari Kasus Model Novi Amelia, Ini 7 Orang Rentan Melakukan Bunuh Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com