Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toxic Relationship Kasus Johnny Deep dan Amber Heard, Ini Bentuk dan Penyebabnya

Kompas.com - 27/04/2022, 15:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Dilansir dari Time, ahli komunikasi dan psikologi yang berbasis di California AS, Dr Lillian Glass, kali pertama memperkenalkan istilah "toxic" lewat bukunya bertajuk Toxic People pada 1995.

Ia menyebut toxic relationship artinya hubungan yang bersifat merusak karena konflik, tidak saling mendukung, muncul persaingan, sampai hilangnya rasa hormat dan kekompakan.

Glass tidak memungkiri bahwa setiap hubungan niscaya mengalami pasang surut. Namun, pasang surutnya hubungan tersebut berbeda dari toxic relationship. 

Hubungan dikatakan toxic apabila sisi negatifnya berkepanjangan sampai menguras energi.

Menurut Glass, penyebab toxic relationship bisa beragam, tergantung latar belakang dan kondisi seseorang. Perilaku toxic bisa dilatari masalah kesehatan mental yang tidak terdiagnosis, seperti depresi, gangguan kecemasan, atau trauma.

Hubungan beracun juga bisa timbul karena ketimpangan kepribadian pasangan. Misal, orang yang berwatak keras dan suka mengontrol berhadapan dengan orang tipe suka mengalah.

Baca juga: Belajar dari Kasus Dea OnlyFans, Bagaimana Pornografi Bisa Bikin Candu?

Dilansir dari Verywell Mind, toxic relationship juga bisa muncul secara bertahap apabila salah satu pihak terus-menerus egois, tidak sopan, menuntut, dan bersikap negatif lainnya.

Bentuk Toxic Relationship Johnny Depp dan Amber Heard

Mengenai persoalan ini, Eunike Sri Tyas Suci dari Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya angkat bicara.

Tyas menjelaskan, hubungan yang toxic seperti kasus kekerasan yang dialami oleh Johnny Depp dan Amber Heard memang bisa jadi akibat dari trauma masa kecil.

"Menurut saya trauma masa kecil yang tidak diselesaikan sangat bisa berpengaruh pada kehidupan saat individu dewasa," kata Tyas kepada Kompas.com, Selasa (27/4/2022).

Oleh sebab itu, kata Tyas, kalau menyadari ada masalah trauma masa kecil, sebaiknya disadari bahwa itu masalah, dan mencari bantuan profesional untuk diselesaikan.

Baca juga: Kasus Bullying Marak, Ini Penyebab Perilaku Kekerasan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com