Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Mengapa Tulang Manusia Keras dan Bukan Tulang Rawan Seperti Ikan Hiu?

25/04/2022, 20:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Curious Kid: mengapa tulang manusia bukan tulang rawan seperti ikan hiu? - Michael Heithaus

Oleh: Michael Heithaus

PERTAMA, mari kita bicara tentang perbedaan antara tulang dan tulang rawan. Keduanya adalah bahan yang dapat membuat kerangka, tetapi keduanya sangat berbeda.

Tulang biasa tidak bisa dibengkokkan dan sangat kuat, tapi bisa retak jika banyak tekanan. Sedangkan tulang rawan, meskipun tidak sekuat tulang biasa, tapi bisa dibengkokkan dan lebih fleksibel.

Kerangka manusia terbuat dari tulang, tetapi kita juga memiliki tulang rawan di telinga dan hidung kita dan bantalan di persendian kita. Faktanya, kebanyakan kerangka kita adalah tulang rawan ketika kita masih bayi, tapi saat kita tumbuh mereka digantikan oleh tulang.

Tulang rawan terlalu kenyal untuk menopang berat badan seseorang. Jika kerangka kita terbuat dari tulang rawan, kita akan jatuh karena beban gravitasi. Tubuh kita membutuhkan kekuatan tulang yang kuat untuk menopang berat kita di darat.

Baca juga: Mengenal Nenek Moyang Hiu yang Hidup Ratusan Juta Tahun yang Lalu

Di dalam air, bagaimanapun, kerangka tulang rawan hiu telah membantu mereka bertahan hidup dan berkembang. Karena tulang rawan lebih ringan daripada tulang, hiu tidak perlu bekerja keras untuk berenang. Ini sangat penting, karena mereka tenggelam jika berhenti berenang.

Jika mereka memiliki kerangka yang lebih berat, mereka harus bekerja lebih keras dan menghabiskan lebih banyak energi hanya untuk terus bergerak.

Tulang rawan kuat tetapi fleksibel, sehingga membantu hiu menjadi perenang yang cepat dan dapat bermanuver. Itu membantu mereka menangkap mangsa dan menghindari pemangsa. Dan hiu memang memiliki predator.

Banyak hiu besar, seperti martil besar, suka makan hiu kecil. Dan orca, atau paus pembunuh, akan memakan hiu putih besar. Beberapa hiu, seperti hiu lemon, bahkan akan memakan anggota yang lebih kecil dari spesiesnya sendiri.

Manfaat tulang

Saat ini ada sekitar 1.000 spesies ikan dengan tulang rawan sebagai kerangka tubuh mereka, dan lebih dari 28.000 spesies ikan dengan tulang biasa sebagai kerangka mereka. Sifat tulang yang tidak bisa bengkok dan bisa menjadi sangat kuat dapat membantu otot bekerja lebih baik dengan memberikan penunjang kuat. Jadi memiliki tulang memungkinkan tubuh untuk bisa bergerak di dalam air.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+