Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imunisasi Dasar Anak Sempat Tertunda, Harus Bagaimana?

Kompas.com - 12/04/2022, 16:05 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Imunisasi menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kekebalan, termasuk yang diberikan untuk anak-anak.

Selain imunisasi dasar, anak juga perlu diberikan imunisasi tambahan untuk menyempurnakan pembentukan imunitas.

Plt. Direktorat Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Prima Yosephine menjelaskan, imunisasi menjadi suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi

Sehingga, apabila suatu saat anak terpajan dengan penyakit tersebut, maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Lebih lanjut dr Prima mengatakan, imunisasi dasar lengkap saja belum cukup memberikan perlindungan terhadap PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi), karena beberapa antigen memerlukan dosis besar atau pemberian dosis lanjutan pada usia 18 bulan, usia anak sekolah, dan usia dewasa. 

“Sehingga sekarang tidak hanya mengejar imunisasi dasar lengkap, tapi juga mengejar imunisasi rutin lengkap,” ujar dia dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Selasa (12/4/2022).

Menurut ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), untuk mencapai kadar perlindungan, maka imunisasi harus diberikan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Ada yang cukup satu kali imunisasi, ada yang memerlukan beberapa kali imunisasi, bahkan pada umur tertentu diperlukan imunisasi ulang.

Jadwal imunisasi yang ditentukan IDAI dibuat berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan organisasi profesi yang berkecimpung dalam imunisasi setelah melalui uji klinis.

Bagaimana jika ada imunisasi yang terlewat?

Dijelaskan dr Prima, apabila ada imunisasi yang belum diberikan sesuai jadwal yang seharusnya, atau imunisasi tertunda, imunisasi harus secepatnya diberikan atau dikejar.

Imunisasi yang telah diberikan sebelumnya, sudah menghasilkan respons imunologis walaupun masih di bawah ambang kadar proteksi atau belum mencapai perlindungan untuk kurun waktu yang panjang.

Sehingga, dokter tetap perlu melanjutkan dan melengkapi imunisasi, agar tercapai kadar perlindungan yang optimal.

Baca juga: Kemenkes Ingatkan, Imunisasi Dasar Anak Harus Dilakukan Selama Pandemi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com