Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kalinya, Mikroplastik Ditemukan di Organ Paru-paru Manusia

Kompas.com - 07/04/2022, 16:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertama kalinya, polusi mikroplastik ditemukan bersarang jauh di dalam organ paru-paru manusia. Partikel ini ditemukan di hampir semua sampel yang dianalisis.

Para ilmuwan menuturkan, saat ini polusi mikroplastik telah tersebar di seluruh planet, membuat paparan ke tubuh manusia tidak bisa dihindari. Artinya, ada kekhawatiran yang meningkat mengenai bahaya terhadap kesehatan.

Penelitian telah dipublikasikan oleh jurnal Science of the Total Environment, yang menggunakan sampel dari jaringan paru-paru orang yang sehat.

Studi menganalisis partikel hingga ukuran 0,003 mm, menggunakan spektroskopi untuk mengindentifikasi jenis plastik, dan digunakan sampel kontrol untuk memperhitungkan tingkat kontaminasi.

Adapun sampel diambil dari jaringan 13 pasien yang menjalani operasi. Mikroplastik ditemukan di 11 kasus, dengan partikel yang paling umum adalah polyprolylene, digunakan dalam kemasan plastik dan pipa, serta PET yang digunakan dalam botol.

Dua penelitian sebelumnya telah menemukan mikroplastik pada tingkat yang sama tinggi di jaringan paru-paru yang diambil selama otopsi.

Baca juga: Mikroplastik Ditemukan Beredar di Darah Manusia, Studi Jelaskan

Studi mikroplastik ditemukan pada paru-paru manusia ini, menunjukkan bahwa ternyata diketahui orang-orang sudah menghirup partikel-partikel kecil tersebut, mengonsumsinya melalui makanan dan air.

Pekerja yang terpapar mikroplastik tingkat tinggi juga diketahui telah mengembangkan penyakit.

Pada Maret lalu, pertama kalinya terdeteksi mikroplastik dalam darah manusia, menunjukkan partikel dapat melakukan perjalanan ke seluruh tubuh dan mampu bersarang di organ.

Sejauh ini belum diketahui dampaknya bagi kesehatan. Tapi, para peneliti khawatir karena mikroplastik menyebabkan kerusakan sel manusia di laboratorium dan partikel polusi udara telah diketahui masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan jutaan kematian dini setiap tahun.

“Kami tidak menyangka akan menemukan jumlah partikel tertinggi di bagian bawah paru-paru atau partikel dengan ukuran yang ditemukan,” ujar penulis senior studi, Laura Sadofsky dari sekolah kedokteran Hull York di Inggris, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (6/4/2022).

“Ini (temuan mikroplastik dalam paru-paru manusia) mengejutkan karena saluran udara lebih kecil di bagian bawah paru-paru dan kami berharap partikel dengan ukuran ini akan disaring atau terperangkap sebelum menjadi sedalam ini,” lanjut dia.

Baca juga: Mikroplastik Ditemukan dalam Plasenta Ibu Hamil, Kok Bisa?

Ilustrasi mikroplastik ditemukan dalam plasenta wanita hamil. Ilmuwan menyebut wanita hamil sedang mengandung bayi cyborg, karena adanya campuran entitas biologis dan entitas anorganik.SHUTTERSTOCK/zffoto Ilustrasi mikroplastik ditemukan dalam plasenta wanita hamil. Ilmuwan menyebut wanita hamil sedang mengandung bayi cyborg, karena adanya campuran entitas biologis dan entitas anorganik.

Sadofsky menambahkan, data temuan mikroplastik dalam organ paru-paru manusia ini memberikan kemajuan penting di bidang polusi udara, mikroplastik, dan kesehatan manusia.

Informasi tersebut dapat digunakan untuk menciptakan kondisi yang realistis bagi eksperimen laboratorium dalam menentukan dampak kesehatan.

Lebih lanjut, sebuah studi tahun 2021 di Brasil pada sampel otopsi menemukan mikroplastik pada 13 dari 20 orang yang dianalisis, yang berusia rata-rata lebih tinggi dibandingkan penelitian Sadofsky.

Polietilen yang digunakan dalam kantong plastik, menjadi salah satu partikel yang paling umum.

“Hasil kesehatan yang merusak mungkin terkait dengan kontaminan ini dalam sistem pernapasan setelah terhirup,” tutur peneliti.

Baca juga: Bahaya Mikroplastik yang Ditemukan di Banyak Sungai di Indonesia

Sementara itu, sebuah penelitian di Amerika Serikat terhadap pasien kanker paru-paru pada 1998 menemukan adanya plastik dan serat tumbuhan seperti kapas di lebih dari 100 sampel.

Dalam jaringan kanker, 97 persen sampel mengandung serat dan pada sampel non-kanker, sebesar 83 persen terkontaminasi.

Sebagai informasi, mayoritas sampah plastik dibuang ke lingkungan, dan mikroplastik telah mencemari seluruh planet, dari puncak Gunung Everest hingga lautan terdalam.

Mikroplastik telah ditemukan di plasenta wanita hamil, dan pada tikus hamil yang melewati paru-paru dengan cepat menuju ke jantung, otak, dan organ janin lainnya.

Sebuah tinjauan baru-baru ini menilai risiko kanker dan membutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana mikroplastik dan nanoplastik mempengaruhi struktur dan proses tubuh manusia, termasuk cara mengubah sel dan menginduksi karsinogenesis.

“Terutama mengingat peningkatan eksponensial dalam produksi plastik,” pungkas ilmuwan

Baca juga: Ikan Nila Mengandung Mikroplastik, Ikan di Pulau Jawa Tak Layak Dikonsumsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com