Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Teleskop Pertama Kali Ditemukan untuk Melihat Alam Semesta

Kompas.com - 07/04/2022, 10:31 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teleskop adalah salah satu instrumen penting yang membantu manusia, untuk mengetahui lebih banyak mengenai pembentukan alam semesta. Bagaimana sejarah teleskop pertama kali ditemukan?

Umumnya teleskop digunakan oleh para ilmuwan dan astronom, untuk mempelajari langit dan objek yang terdapat di dalamnya.

Teleskop adalah salah satu penemuan yang mengubah dunia ternyata telah diciptakan sejak lebih dari 600 tahun yang lalu.

Dengan kehadirannya, teleskop berhasil menjadi bagian penting dari ilmu pengetahuan kita dan memungkinkan semua orang untuk melihat objek yang jauh agar tampak dekat.

Dalam sejarah penemuan teleskop, telah banyak penemu, insinyur, matematikawan, dan fisikawan terkemuka yang mencoba untuk menyempurnakan bentuk awalnya yang sederhana.

Hal ini tak lain dilakukan untuk membuatnya layak menjadi peralatan penting dalam sebuah penelitian.

Jika berbicara mengenai teleskop, nama Galileo Galilei kerap disebut sebagai penemu teleskop pertama kali. Namun ternyata, penemuan teleskop pertama kali bukanlah Galilei, melainkan pembuat lensa kacamata asal Belanda bernama Hans Lippershey.

Baca juga: Bukan Galilei, Ini Dia Penemu Teleskop Pertama Kali

Seperti dilansir dari History of Telescope, Rabu (6/4/2022) sejarah pembuatan teleskop dimulai di tahun 1608 oleh sekelompok pembuat kacamata Belanda yang semuanya membuat model teleskop pertama pada saat yang bersamaan.

Akan tetapi, hak paten untuk perangkat teleskop jatuh pada Lippershey. Pada saat itu, alat buatannya disebut "kijker" yang berarti alat untuk melihat.

Dia pun mengeklaim bahwa teleskop miliknya dapat melihat objek jauh, dengan pembesaran hingga tiga kali.

Lippershey berhasil mengembangkan teleskop pertama berdasarkan pengalaman dalam buku catatan sejumlah ilmuwan India, Mesir, Cina, Yunani, Romawi, dan Arab.

Adapun teleskop yang pertama kali dibuatnya terdiri dari lensa cekung sebagai lensa okuler, serta lensa cembung sebagai lensa objektif.

Menariknya, teleskop Lippershey diciptakan karena ketidaksengajaan ketika ada seorang anak yang memegang dua lensa secara bersamaan di toko kacamata miliknya.

Sejarah teleskop seperti dilansir dari Space, Selasa (26/10/2021) beberapa ahli pada saat itu berpendapat bahwa Lippershey mencuri desain penemuan teleskop yang yang diciptakan oleh pembuat lensa lainnya bernama Zacharias Jansen. Akibatnya, paten Lippershey untuk teleskop pun ditolak.

Baca juga: Teleskop Radio, Cara Dunia Mengenal Alam Semesta

Ilustrasi Teleskop Luar Angkasa James Webb setelah semua bagian cermin terpasang. NASA via SPACE Ilustrasi Teleskop Luar Angkasa James Webb setelah semua bagian cermin terpasang.

Namun, tidak ada bukti yang mendukung bahwa Lippershey mencuri desain alat milik Jansen sehingga penghargaan untuk penemuan teleskop diberikan kepadanya. Sementara Jansen telah dianggap sebagai penemu mikroskop

Penyempurnaan teleskop

Penemuan Hans Lippershey akhirnya populer di seluruh Eropa, tetapi bukan melalui desain teleskopnya sendiri, melainkan dengan alat yang disempurnakan Galileo Galilei. Pada tahun 1609, Galilei mendengar kabar tentang penemuan teleskop di Belanda.

Hal ini memicu dirinya untuk membuat alat serupa tanpa pernah melihat desain teleskop Lippershey.

Teleskop buatan Galileo Galilei memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan teleskop pertama. Sebab, alat buatan Galilei mampu memperbesar bayangan benda hingga 20 kali.

Selain itu, Galilei juga dikenal sebagai orang yang pertama kali menggunakan teleskopnya untuk mengamati langit. Sehingga, dia dapat menemukan bahwa permukaan Bulan tampak seperti kawah.

Baca juga: Pertama Kalinya, Teleskop James Webb Berhasil Membidik Obyek Kosmos

Dengan teleskop buatannya, Galilei dapat melihat cincin Saturnus dan kemudian menemukan bahwa Planet Jupiter memiliki empat Bulan.

Teleskop buatan Galileo Galilei itu juga akhirnya dipresentasikan di hadapan senat di Venesia. Lantaran para senat merasa takjub dan puas dengan penemuannya, Galilei diangkat menjadi dosen di University of Padua.

Setelah temuan teleskop Galileo Galilei, para ilmuwan dari seluruh Eropa mulai mengembangkan teknologinya dengan memberikan fitur baru dalam lensanya.

Selanjutnya, di abad ke-20 teleskop dengan segala bentuk dan ukuran mulai dibuat dengan mengumpulkan bagian lain dari spektrum elektromagnetik seperti sinar-x, ultraviolet, inframerah, dan sinar gamma.

Saat ini, para ilmuwan memiliki beberapa teleskop berukuran besar yang mampu untuk melihat kondisi di luar angkasa dengan baik.

Salah satunya adalah Teleskop Luar Angkasa James Web yang akan mengamati bagaimana galaksi pertama terbentuk, hingga melihat asal-usul kehidupan termasuk keberadaan exoplanet atau planet ekstrasurya.

Baca juga: Teleskop Hubble Tangkap Objek Luar Angkasa yang Langka, Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com