Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Kecemasan: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Kompas.com - 06/04/2022, 08:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Anxiety disorder atau gangguan kecemasan berbeda dari perasaan gugup atau cemas yang normal.

Pasalnya, gangguan kecemasan melibatkan ketakutan atau kecemasan yang berlebihan.

Gangguan kecemasan juga dapat menyebabkan seseorang mencoba menghindari situasi yang memicu atau memperburuk gejala mereka.

Capaian kerja, pekerjaan sekolah, dan hubungan pribadi bisa terpengaruh oleh gangguan kecemasan. 

Dilansir dari American Psychiatric Association, gangguan kecemasan adalah yang paling umum dari gangguan mental dan memengaruhi hampir 30 persen orang dewasa. 

Baca juga: Infeksi Covid-19 Parah Bisa Sebabkan Depresi dan Kecemasan Berkepanjangan

Meski demikian, gangguan kecemasan dapat diobati. Perawatan dapat membantu kebanyakan orang dengan gangguan kecemasan untuk menjalani kehidupan produktif yang normal.

Jenis-jenis gangguan kecemasan

Dilansir dari Medline Plus, terdapat beberapa jenis gangguan kecemasan, antara lain:

  • Gangguan kecemasan umum

Orang dengan gangguan kecemasan umum kerap khawatir dengan masalah seperti kesehatan, uang, pekerjaan, dan keluarga.

Tetapi, kekhawatirannya berlebihan dan perasaan tersebut hampir setiap hari selama, setidaknya, 6 bulan.

  • Gangguan panik

Orang dengan gangguan panik dapat mengalami serangan panik.

Baca juga: Studi: Sebanyak 40 Persen Bidan di Indonesia Alami Kecemasan Selama Pandemi Covid-19

Ini adalah periode ketakutan yang tiba-tiba dan berulang, meski tidak ada bahaya. 

Serangan panik datang dengan cepat dan dapat berlangsung beberapa menit atau lebih.

  • Fobia 

Orang dengan fobia memiliki ketakutan yang intens terhadap sesuatu, meski hanya menimbulkan sedikit atau tidak ada bahaya nyata.

Ketakutan tersebut mungkin terhadap hewan, tempat, situasi sosial, dan lain-lain.

Gejala gangguan kecemasan

Dilansir dari Healthline, gejala gangguan kecemasan dapat berbeda-beda, bergantung pada orang yang mengalaminya.

Baca juga: Rutin Olahraga Terbukti Efektif Mengatasi Gejala Kecemasan

Saat gangguan kecemasan menyerang, penderitanya mungkin merasa di luar kendali, seperti ada keterputusan antara pikiran dan tubuh.

Cara lain seseorang mengalami gangguan kecemasan adalah mimpi buruk, serangan panik, dan pikiran atau ingatan menyakitkan yang tidak dapat dikendalikan. 

Adapun gejala gangguan kecemasan yang umum meliputi:

  • Peningkatan denyut jantung
  • Pernapasan cepat
  • Kegelisahan
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kesulitan tidur.

Penyebab gangguan kecemasan

Para peneliti tidak yakin dengan penyebab pasti dari kecemasan. Tetapi, kombinasi faktor kemungkinan berperan. 

Baca juga: Halo Prof! Ada Gangguan Kecemasan, Bolehkah Vaksinasi Covid-19?

Faktor-faktor tersebut termasuk faktor genetik, lingkungan, serta kimia otak.

Selain itu, para peneliti percaya bahwa area otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan rasa takut mungkin terpengaruh.

Pengobatan untuk gangguan kecemasan

Setelah seseorang didiagnosis dengan gangguan kecemasan, ia dapat memulai pilihan pengobatan dari dokter. 

Bagi sebagian orang, perawatan medis tidak diperlukan. Perubahan gaya hidup mungkin cukup untuk mengatasi gejalanya.

Namun, dalam kasus di tingkat sedang atau parah, pengobatan medis dapat membantu mengatasi gejala gangguan kecemasan.

Adapun perawatan untuk kecemasan terbagi dalam dua kategori, yakni psikoterapi dan pengobatan. 

Bertemu dengan terapis atau psikolog dapat membantu penderita gangguan kecemasan mempelajari alat untuk digunakan dan strategi untuk mengatasi kecemasan ketika itu terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com