Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Kuasai Greenland, Kenapa Bangsa Viking Lalu Meninggalkannya?

Kompas.com - 01/04/2022, 11:03 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bangsa Viking pernah menguasai dan menetap di Greenland pada tahun 985 M. Mereka mendirikan dua pemukiman yang disebut Pemukiman Timur dan Pemukiman Barat.

Pemukiman Timur kemudian bahkan tumbuh dan menampung sekitar 2000 orang pada puncaknya. Namun secara misterius, kedua pemukiman itu ditinggalkan.

Pemukiman Barat ditinggalkan selama abad ke-14 sementara Pemukiman Timur bertahan sampai sekitar tahun 1450.

Baca juga: Sebelum Musnah, Bangsa Viking Lakukan Ritual Penyiksaan yang Mengerikan

Lalu mengapa orang-orang Nordik itu meninggalkan pemukiman terbesar mereka di Greenland? Peneliti pun mencoba melakukan penelusuran.

Mengutip Live Science, Kamis (31/3/2022) dalam studinya ini, peneliti menghabiskan tiga tahun mengumpulkan sampel sedimen dari sebuah danau di dekat Pemukiman Timur untuk mencari data tentang seperti apa iklim di dekat tempat tinggal orang Nordik tersebut.

Rekonstruksi sebelumnya menunjukkan bahwa wilayah tersebut mengalami penurunan suhu yang signifikan sekitar tahun 1300.

Namun, analisis yang terbaru justru menunjukkan hal yang berbeda. Menurut analisis inti sedimen terbaru, wilayah pemukiman mengalami periode kering yang dimulai sekitar tahun 950 atau jauh sebelum bangsa Viking tiba. Situasinya juga makin memburuk sebelum akhirnya dapat stabil di abad ke-16.

"Iklim yang lebih kering sangat mengurangi produksi rumput yang penting untuk pakan ternak di musim dingin. Dan tren kekeringan ini bersamaan dengan perubahan pola makan orang Nordik menjadi makanan laut," tulis peneliti dalam laporannya.

Temuan ini pun menunjukkan, bahwa kekeringan berperan membuat bangsa Viking meninggalkan wilayah tersebut. Meski tim mengatakan ini bukan satu-satunya alasan mengapa bangsa Nordik pergi.

Tetapi kekeringan menjadi faktor penting di balik mengapa orang Nordik secara misterius meninggalkan pemukiman terbesar mereka di Greenland. Bukan lantaran cuaca dingin, seperti yang diungkapkan beberapa ahli selama ini.

"Kami menyimpulkan bahwa kondisi yang semakin kering memainkan peran yang lebih penting dalam merusak kelangsungan pemukiman daripada perubahan suhu," papar peneliti dalam makalah yang dipublikasikan daring di jurnal Science Advances, Rabu (23/3/2022).

Temuan ini mendapatkan respon yang beragam beberapa ahli. Misalnya yang diungkapkan oleh Antoon Kuijpers, ahli geologi dari Geological Survey of Denmark and Greenland.

Ia menyebut faktor kekeringan cocok dengan beberapa temuan studi. Kekeringan kemungkinan besar merupakan bagian dari perubahan besar interaksi laut-atmosfer yang kompleks, di mana iklim yang berangin dan lebih lembap di Greenland selatan secara bertahap digantikan oleh iklim yang lebih kering.

Baca juga: Bangsa Viking Lebih Dulu Menghuni Amerika Sebelum Columbus Datang

Namun lain halnya dengan Kevin Smith, peneliti senior di Museum Antropologi Haffenrefferdi Brown University masih mempertanyakan temuan dan menyebut tak adanya penurunan suhu di Greenland.

Meski begitu, mungkin ada pula faktor lain yang membuat bangsa Viking meninggalkan Greenland. Smith mencatat antara tahun 1402 dan 1404, sebuah epidemi yang kemungkinan wabah pes melanda Islandia dan membuatnya kehilangan setengah populasi.

Dengan banyaknya peternakan Islandia yang terbengkalai, bangsa Viking di Greenland mungkin tergoda untuk pindah ke sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com