Tanpa Vaksinasi Antibodi Anak yang Sudah Terinfeksi Covid-19 Kurang Melindungi, Studi Jelaskan

"Itu (hasilnya) sama untuk semua kelompok usia anak,"imbuhnya.

Messiah menyayangkan masih banyak orangtua yang ragu, ataupun memutuskan untuk tidak mengizinkan anaknya divaksinasi Covid-19, padahal saat ini akses vaksin cukup mudah.

"Kita memiliki alat hebat yang tersedia untuk memberikan perlindungan tambahan kepada anak-anak dengan mendapatkan vaksin," ujar Messiah.

Pentingnya vaksinasi anak dan remaja yang juga menunjukkan manfaat perlindungan terhadap Covid-19 juga dijelaskan studi lain. Studi tersebut dipublikasikan pada Maret 2022 di jurnal JAMA Network Open.

Tim peneliti memaparkan sebagian besar anak yang pernah terinfeksi virus corona tidak memiliki antibodi dalam darah mereka, setelah dinyatakan sembuh.

Selain itu, hanya 37 persen anak-anak yang tampaknya mengembangkan antibodi.

Baca juga: 5 Tips Persiapan Vaksinasi Covid-19 untuk Anak

Sebagai informasi, negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia telah memulai program vaksinasi anak sejak beberapa waktu lalu.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com Selasa (22/3/2022) vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun di Indonesia dosis kedua mencapai 55,19 persen atau 14.570.576.

Sementara, dosis kesatu 74,99 persen atau 19.797.533, dan dosis ketiga sebanyak 0,00 persen atau 1.244.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), menargetkan vaksinasi kelompok usia 6 sampai 11 tahun mencapai 26.400.300.

Selanjutnya, capaian vaksinasi anak usia 12 hingga 17 dosis kedua adalah 20.936.739 atau 78,40 persen, dosis pertama 24.934.593 atau 93,37 persen, dan dosis ketiga sebanyak 117.851 atau 0,44 persen. Kemudian, target vaksinasi kelompok usia ini ialah 26.705.490.

Baca juga: Bingung Vaksinasi Anak Selama Pandemi Covid-19? Ini 5 Anjuran IDAI