Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Balon Udara Bisa Terbang? Ini Penjelasan Menurut Sains

Kompas.com - 21/03/2022, 16:00 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Wisata ke Cappadocia tengah menjadi primadona di kalangan masyarakat Indonesia. Daya tarik utamanya adalah menaiki balon udara dengan pemandangan yang indah. Tapi, pernahkah kamu terpikir, kenapa balon udara bisa terbang?

Kenapa balon udara bisa terbang?

Balon udara bisa naik ke langit bukan karena menggunakan mesin besar seperti pesawat terbang. Bukan juga menggunakan balon gas seperti helium seperti yang ada di film UP yang rilis tahun 2009 lalu. Balon udara terbang hanya dengan memanfaatkan prinsip fisika sederhana dari udara.

Prinsip yang digunakan untuk menerbangkan balon udara adalah udara panas lebih ringan daripada udara dingin. Sebelum membahas prinsip kerjanya, kenali dulu bagian-bagian dari balon udara berikut ini.

Komponen balon udara

Seperti yang kita tahu, balon udara terdiri dari 3 komponen penting. Komponen balon udara adalah envelope, burner, dan basket.

Envelope adalah bagian yang kita lihat berbentuk seperti balon. Burner adalah pemanas yang terletak di bawah envelope. Sedangkan basket adalah tempat yang berbentuk seperti keranjang tempat orang yang diangkut oleh balon udara.

Baca juga: Tahun Depan, Manusia Bisa Nikmati Wisata Luar Angkasa Naik Balon Udara

Prinsip kerja balon udara

Balon udara bekerja dengan memanaskan udara yang ada di dalam envelope untuk terbang ke udara. Udara yang panas akan terbang ke langit di atas udara yang lebih dingin.

Satu kubik udara memiliki berat sekitar 28 gram. Jika udara dipanaskan 37 derajat Celsius, berat udara akan turun sebesar 7 gram. Dengan konsep ini, maka diketahui bahwa 1 kubik udara bisa mengangkat beban sebanyak 7 gram.

Berat 7 gram adalah berat yang sangat sedikit. Oleh karena itu, untuk menerbangkan beberapa orang sekaligus dalam 1 basket membutuhkan envelope balon udara yang sangat besar.

Ketika burner dinyalakan, udara panas akan memenuhi envelope dan mengangkat balon udara ke angkasa.

Bagaimanapun, balon udara tidak akan bisa terbang terlalu tinggi sebagaimana pesawat terbang. Udara yang ada di atmosfer akan semakin tinggi akan semakin tipis. Hal ini akan menyebabkan kemampuan balon udara untuk mengapung ke udara semakin lemah.

Jika ingin kembali ke darat, maka yang perlu dilakukan adalah mematikan burner. Dengan begitu, suhu udara akan menurun dan balon udara akan kembali turun ke darat.

Tetapi, jika langsung mematikan pemanas begitu saja, kecepatan balon udara untuk turun tidak bisa terkontrol. Oleh karena itu, pada bagian atas envelope, terdapat bagian yang disebut katup parasut.

Katup parasut ini akan dibuka secara perlahan untuk melepaskan udara panas yang ada di dalam envelope agar balon udara bisa turun secara perlahan.

Jadi, sekarang kamu sudah mengerti bagaimana balon udara terbang. Apakah kamu berminat naik balon udara suatu hari nanti?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com