KOMPAS.com - Gempa berkekuatan 5,3 magnitudo mengguncang wilayah selatan Jawa Barat pada Rabu (16/3/2022) pukul 10.00 WIB.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, pusat gempa terletak di laut pada jarak 45 kilometer arah selatan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat.
"Dengan kedalaman (episenter) 64 kilometer," kata Daryoo kepada Kompas.com, Rabu (16/3/2022).
Berikut sejumlah fakta mengenai kejadian gempa ini:
Daryono menjelaskan, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng dengan mekanisme sumber dengan pergerakan naik (thrust fault).
Adapun gempa dirasakan di beberapa daerah, seperti di Pelabuhan Ratu & Cianjur dalam skala intensitas IV MMI, menyebabkan banyak warga lari berhamburan keluar rumah karena terkejut dengan guncangan kuat yang terjadi secara tiba-tiba.
Sementara itu, di Garut, Pandeglang, Bayah dan Panimbang guncangan dalam skala intensitas III MMI, serta di Lebak Selatan, Cilegon & Sukabumi dan Bandung dalam skala intensitas II-III MMI.
Baca juga: 5 Fakta Gempa Nias Selatan, Zona Megathrust dan Potensi Bahayanya
Dia juga menambahkan, guncangan gempa juga dirasakan hingga di Jakarta, Banjar, Purwakarta, Tangerang Selatan, Bekasi, Depok, dan Serang dalam skala intensitas II MMI.
Adapun hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Hal ini dikarenakan hiposenternya yang relatif dalam dengan magnitudo yang belum memenuhi ambang batas sebagai gempa berpotensi tsunami.
Selain itu, Daryono menjelaskan, gempa selatan Jawa Barat ini tampaknya dipicu deformasi atau patahan dalam lempeng (intraslab) Indo-Australia.
"Tampaknya pada downdip megathrust," tutur dia.
Lebih lanjut, episenter gempa selatan Jawa Barat magnitudo 5,3 kali ini, berdekatan dengan pusat atau gempa Jawa Barat bermagnitudo 7,3 pada 2 September 2009 yang menyebabkan 81 orang meninggal dunia.
Gempa Selatan Jabar M5,3 menurut saya dipicu deformasi intraslab Indo-Australia, tampaknya pada downdip megathrust. pic.twitter.com/mUGc6d9CFH
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) March 16, 2022
4. Rekomendasi
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, diminta agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Sebelum kembali memasuki rumah atau gedung, periksa dan pastikan bangunan tidak ada kerusakan akibat geratan gempa yang membahayakan kestabilan bangunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.