Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Tidak Buang Saja Semua Sampah ke Gunung Berapi?

Kompas.com - 01/03/2022, 16:30 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Saat plastik, sampah, dan logam terbakar, mereka menghasilkan banyak sekali gas beracun. Padahal, gunung berapi sudah menghasilkan ribuan kilogram gas beracun, termasuk sulfur, klorin, dan karbon dioksida.

Gas sulfur dapat menciptakan kabut asam, atau sering disebut “vog” (volcanic fog atau kabut vulkanis). Kabut ini dapat membunuh tumbuhan dan menyebabkan penyakit pernapasan bagi masyarakat sekitar.

Bercampurnya gas vulkanis yang sudah berbahaya ini dengan gas lain dari pembakaran sampah akan menghasilkan gas yang jauh lebih berbahaya lagi bagi orang dan tumbuhan di sekitar gunung berapi.

Terakhir, banyak komunitas adat menganggap gunung berapi sebagai kawasan yang sakral. Misalnya, Kawah Halema’uma’u di Gunung Kilauea dianggap sebagai rumah dari Pele, Dewi Api di Hawaii, dan kawasan di sekitar kawah tersebut sangat sakral bagi penduduk asli Hawaii. Membuang sampah ke gunung berapi bisa jadi suatu hinaan bagi budaya-budaya tersebut.

Emily Johnson

Research Geologist, US Geological Survey

Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Mengapa kita tidak buang saja semua sampah kita ke gunung berapi dan membakarnya?". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com