Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Sumber Penyakit, Perlukah Membasmi Semua Nyamuk?

Kompas.com - 01/03/2022, 07:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nyamuk menjadi salah satu penyebab kematian dalam sejarah manusia. Beragam penyakit yang mematikan dibawa oleh nyamuk seperti malaria, zika, west nile, dan demam berdarah.

Dengan fakta tersebut, pertanyaan pun timbul. Perlukah kita membasmi semua nyamuk yang ada di Bumi dan apa konsekuensinya bila nyamuk mengilang?

Mengutip Live Science, Senin (28/2/2022) tidak semua nyamuk berbahaya. Beberapa dari mereka justru memilih untuk makan getah tanaman atau nektar.

Baca juga: Studi Ungkap Nyamuk Belajar Menghindari Pestisida

"Ada sekitar 3500 spesies nyamuk, tapi hanya 100 yang berpotensi menggigit dan menyebarkan penyakit ke manusia," kata Steven Sinkins, profesor mikrobiologi dan kedokteran tropis di Pusat Penelitian Virus Universitas Glasgow, Skotlandia.

Misalnya saja nyamuk Culiseta sering menggigit manusia, tetapi diketahui tidak membawa penyakit yang melemahkan. Lalu Toxorhynchites yang umum ditemukan di seluruh dunia, cenderung hidup di hutan, dan lebih menyukai gula nektar daripada darah.

Oleh karena itu, Sinkins pun menyebut mungkin tak perlu menyingkirkan semua spesies nyamuk yang hidup di planet ini.

Sebaliknya, justru bisa menargetkan untuk mengeliminasi nyamuk-nyamuk yang lebih bermasalah saja seperti misalnya Aedes aegypti yang membawa penyakit demam berdarah serta Anopheles dan Culex tertentu yang membawa penyakit malaria, demam West Nile, Zika, chikungunya, dan filariasis limfatik.

Beberapa cara bisa dilakukan bila ingin secara selektif membunuh nyamuk pembawa penyakit, salah satunya adalah dengan pelepasan nyamuk rekayasa genetika.

Contohnya saja, dengan melepaskan nyamuk Aedes aegypti yang membawa bakteri Wolbachia. Bakteri tersebut mempersulit virus penyebab demam berdarah untuk berkembang biak.

Akibatnya, kecil kemungkinan nyamuk pembawa Wolbachia akan menyebarkan virus berbahaya ke orang yang digigitnya.

"Jenis strategi ini pada akhirnya dapat menghalangi penularan penyakit yang secara efektif dapat membuat nyamuk tak berbahaya," ungkap Sinkins.

Baca juga: 5 Tanaman Pengusir Nyamuk, dari Pohon Zodia hingga Kemangi

Namun, bagaimana jika tidak mungkin untuk secara selektif menargetkan nyamuk yang bermasalah? Peneliti mengaku tak yakin dengan jawabannya.

"Kami belum tahu apa dampak langsungnya terhadap ekosistem bila harus membunuh semua spesies nyamuk," papar Thomas Churcher, ahli epidemiologi, entomologi, dan pemodel matematika di Imperial College London.

Tapi terlepas dari konsekuensi yang kurang jelas itu, Sinkins dan Churcher mendukung ide untuk mengeliminasi nyamuk yang dapat menularkan malaria dan penyakit lainnya.

Sinkins yakin, bahwa pemberantasan nyamuk penular penyakit akan mencegah ratusan ribu kematian setiap tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com