“Faskes optimal, tentu jumlah kasus tidak boleh banyak,” ujarnya.
Masa isolasi juga telah ditetapkan pemerintah dengan melihat pola penyebaran virus ini. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk segera melakukan vaksinasi primer dan vaksin booster.
“Kewaspadaan terbangun, faskes terbangun, masyarakat tahu kita harus berdamai dengan virus. Ini kita rintis ke sana,” pungkas dia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, Indonesia telah mengalami dua gelombang dalam perkembangan kasus Covid-19.
Melihat pemetaan secara global, terdapat banyak negara yang telah mencapai gelombang keempat kasus infeksi Covid-19, di mana jumlah kasus positif pada gelombang ini dapat mencapai tiga sampai enam kali lipat, jika dibandingkan dengan tiga gelombang sebelumnya.
"Tentunya Indonesia pun tak luput dari peningkatan ini, melihat sifat virus yang tidak mengenal batas wilayah," tutur Budi.
Baca juga: Vaksin Booster, Bisakah Mengakhiri Pandemi Covid-19? Ini Kata Ahli
Menurut dia, pemerintah telah mempersiapkan enam pilar transformasi untuk menangani pandemi Covid-19, yaitu:
Nadia menambahkan, penanganan Covid-19 memerlukan upaya dari hulu ke hilir.
Apabila edukasi deteksi dini bagi masyarakat dan langkah-langkah pencegahan merupakan strategi yang dilakukan di hulu untuk pengendalian transmisi, maka transformasi layanan kesehatan yang disiapkan pemerintah diperlukan untuk menangani kasus di hilir, saat seseorang telah dinyatakan positif Covid-19.
Sehingga, diharapkan dengan adanya transformasi ini, fasilitas-fasilitas kesehatan di Indonesia dapat lebih siap menanggai kasus dan telah dilengkapi dengan sumber daya yang mumpuni.
Baca juga: WHO: Eropa Mungkin Bisa Menuju Akhir Pandemi Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.