Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbaru, Lansia Boleh Vaksin Booster 3 Bulan Setelah Vaksinasi Primer

Kompas.com - 23/02/2022, 09:03 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Ilustrasi vaksinasi Covid-19 terhadap lansia.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Ilustrasi vaksinasi Covid-19 terhadap lansia.
KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), telah melakukan pembaruan kebijakan terkait pemberian vaksinasi booster terutama bagi kelompok lansia atau berusia di atas 60 tahun.

Sebelumnya, vaksinasi booster diberikan minimal 6 bulan setelah penyuntikn dosis kedua. Saat ini, interval pemberian vaksin dosis lanjutan lebih cepat, yakni diperbolehkan minimal 3 bulan setelah menerima vaksin dosis lengkap.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, percepatan pemberian vaksinasi booster untuk lansia didorong oleh tingkat kematian pada kelompok ini yang lebih tinggi.

Baca juga: 4 Kelompok Paling Berisiko Saat Terinfeksi Covid-19, Salah Satunya Lansia

“Ada kajian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) kalau 3 bulan sudah mulai terjadi penurunan (antibodi). Makanya lansia kita percepat, apalagi angka kematian lansia lebih tinggi,” ujar Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (23/2/2022).

Aturan baru tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor SR.02.06/II/1123/2022 tentang Penyesuaian Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (Booster) bagi Lansia.

SE ini menjadi tindak lanjut dari SE Nomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (Booster) tanggal 12 Januari 2022, serta rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional No ITAGI/SR/5/2022 yang dikeluarkan pada 21 Februari 2022.

Jenis vaksin

Adapun kombinasi regimen vaksin yang digunakan untuk vaksinasi booster lansia dapat secara homolog dan heterolog, dengan menyesuaikan ketersediaan vaksin di masing-masing daerah.

Nadia menjelaskan, pada prinsipnya seluruh jeis vaksin yang telah mendapatkan EUA dari BPOM serta rekomendasi dari ITAGI bisa digunakan untuk percepatan vaksinasi booster lansia.

Akan tetapi, dikarenakan keterbatasan jumlah vaksin Sinovac, maka jenis vaksin ini hanya diperuntukkan bagi anak-anak berusia 6-11 tahun, sehingga booster dapat menggunakan selain vaksin Sinovac.

Nadia menekankan, agar percepatan vaksinasi booster lansia berjalan beriringan dengan vaksinasi primer.

Pelaksanaan vaksin pun harus merata di seluruh Indonesia, mengingat masih ada beberapa daerah yang cakupan vaksinasi keduanya di bawah 70 persen dari populasi.

“Percepatan vaksinasi baik primer maupun booster perlu dilakukan, mengingat pasien Covid-19 yang meninggal sebagian besar adalah masyarakat yang belum divaksinasi, lansia, dan orang dengan penyakit penyerta,” tutur dia.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Lansia di Papua Masih Sangat Rendah, Ini Penjelasan Kemenkes

 

Berikut daftar lengkap vaksin booster dengan vaksin primer yang digunakan di Indonesia:

1. Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac dosis penuh sebagai booster homolog atau untuk vaksin primer sejenis.

2. Vaksin Pfizer

  • Vaksin Pfizer dosis penuh sebagai booster homolog atau vaksin primer sejenis
  • Vaksin Pfizer dosis setengah untuk vaksin primer Sinovac
  • Vaksin Pfizer dosis setengah untuk vaksin primer AstraZeneca

3. Vaksin AstraZeneca

  • Vaksin AstraZeneca dosis penuh sebagai booster homolog atau vaksin primer sejenis
  • Vaksin AstraZeneca dosis setengah untuk vaksin primer Sinovac
  • Vaksin AstraZeneca dosis penuh untuk vaksin primer Pfizer

4. Vaksin Moderna

  • Vaksin Moderna dosis setengah sebagai booster homolog atau vaksin primer sejenis
  • Vaksin Moderna sebagai booster heterolog dosis setengah untuk vaksin primer AstraZeneca.
  • Vaksin Moderna sebagai booster heterolog dosis setengah untuk vaksin primer Pfizer
  • Vaksin Moderna sebagai booster heterolog dosis setengah untuk vaksin Janssen

5. Vaksin Zifivax

Vaksin Zifivax dosis penuh sebagai booster heterolog untuk vaksin primer Sinovac dan Sinopharm.

6. Vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm dosis penuh sebagai booster homolog atau vaksin primer sejenis.

Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Lansia di Masa Pandemi Covid-19

Tata cara pemberian dosis booster

Adapun tata cara pemberian dosis booster dilakukan sebagai berikut:

1. Penyuntikan dilakukan secara intramuskular di lengan atas

2. Penyuntikan half dose dilakukan dengan menggunakan ADS 0,3 ml yang telah diberikan tanda ukuran dosis 0,15 ml dan 0,25 ml. Bagi daerah yang belum menerima ADS ini, maka dapat memanfaatkan ADS yang tersedia.

3. Sebelum pemberian vaksinasi, dilakukan skrining sesuai ketentuan.

Nadia mengimbau masyarakat untuk segera mendapatkan vaksin lengkap dan vaksin booster terutama bagi kelompok rentan, yang dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan atau sentra vaksinasi terdekat.

“Mengingat faktor risikonya yang tinggi, kami mengimbau kepada masyarakat yang memang belum divaksinasi ataupun vaksinasinya belum lengkap, agar secepatnya dilengkapi. Jangan menunda dan jangan pilih-pilih vaksin, karena vaksinasi terbaik adalah vaksinasi yang dilakukan sekarang juga,” pungkas dia.

Baca juga: Target Herd Immunity Lansia Lewat Vaksinasi Covid-19, Ini Cara Optimalkannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com