Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekurangan Vitamin D Berpotensi Sebabkan Keparahan pada Pasien Covid-19, Studi Jelaskan

Kompas.com - 18/02/2022, 07:30 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Studi yang dipublikasikan di jurnal PLOS ONE pada 3 Februari 2022 menunjukkan bahwa orang yang kekurangan vitamin D berisiko mengalami infeksi Covid-19 yang parah.

Penelitian yang dilakukan tim dari Galilee Medical Center dan Bar-Ilan University di Israel itu menganalisis data dari 253 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dalam periode 7 April 2020 hingga 4 Februari 2021.

Kemudian, mereka membandingkan pasien yang memiliki kadar vitamin D cukup sebelum tertular virus corona dengan mereka yang tidak.

Hasil studi menemukan, setengah dari peserta penelitian yang kekurangan vitamin D sebelum terkena Covid-19 berisiko mengembangkan penyakit parah akibat infeksi, dibandingkan orang dengan vitamin D yang cukup.

Dilansir dari Science Alert, Senin (7/2/2022), vitamin D adalah zat yang sangat penting untuk kesehatan tulang, tetapi manfaatnya dalam mencegah keparahan penyakit Covid-19 belum diketahui secara pasti.

Baca juga: Vitamin D Langka Diburu untuk Tingkatkan Imunitas, Benarkah Bisa Cegah Covid-19?

Membuktikan hipotesis studi kekurangan vitamin D memperparah Covid-19, para peneliti akhirnya menganalisis kadar vitamin D pada pasien sebelum mereka tertular virus corona.

Dijelaskan tim dari Bar Ilan University, penelitian tersebut merupakan yang pertama kali menganalisis kadar vitamin D pasien sebelum dan setelah terinfeksi virus corona.

"Kami merasa (temuan ini) luar biasa, dan mengejutkan, untuk melihat perbedaan terkait kemungkinan pasien mengalami penyakit yang parah ketika kekurangan vitamin D dibandingkan yang tidak (kekurangan vitamin D)," ujar penulis studi Dr Amiel Dror.

Dror menambahkan, temuan tersebut menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus yang menyerang sistem pernapasan.

Kendati demikian, studi yang terkait kekurangan vitamin D dapat memperparah Covid-19 tidak membuktikan bahwa vitamin D dapat melindungi dari penularan Covid-19.

Baca juga: Studi Baru: Kadar Vitamin D yang Tinggi Tidak Melindungi dari Covid-19

Vitamin D bisa menstabilkan tekanan darah pada lansia.SHUTTERSTOCK/Festa Vitamin D bisa menstabilkan tekanan darah pada lansia.

 

Selain itu, tim peneliti juga menekankan pentingnya vaksin Covid-19 untuk menurunkan risiko paparan virus.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) bahkan menyebutkan, vaksin dapat mengurangi risiko rawat inap hingga 90 persen akibat varian Omicron, terutama setelah pemberian vaksin booster.

Para peneliti pun menegaskan, temuan kekurangan vitamin D berpotensi menyebabkan keparahan pada pasien Covid-19 masih perlu diteliti lebih lanjut.

Sebab, ada beberapa faktor lain yang mungkin berkontribusi menyebabkan keparahan penyakit, termasuk genetik, penyakit penyerta (komorbid), pola makan, serta faktor geografis.

Baca juga: 5 Tanda Kekurangan Vitamin D, Salah Satunya Mudah Letih

"Studi kami memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki apakah dan kapan suplementasi vitamin D di antara individu yang kekurangan vitamin D di masyarakat berdampak pada hasil akhir episode Covid-19," kata mereka.

Untuk diketahui, sebagian besar sumber vitamin D bisa didapatkan dari sinar matahari langsung.

Selain pada suplemen, vitamin ini juga banyak ditemukan dalam makanan seperti ikan berlemak, jamur, dan kuning telur.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan bahwa kadar vitamin D lebih dari 20 nanogram per mililiter sudah cukup bagi seseorang.

Rekomendasi dosis vitamin D inilah yang digunakan oleh para peneliti dari Bar-Ilan University dan Galilee Medical Center dalam studinya.

Baca juga: Vitamin D dan Covid-19, Ini Perannya dalam Meningkatkan Imun Tubuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com