Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dialami Kepala BIN Papua Mayjen Abdul Haris Napoleon Sebelum Meninggal, Bisakah Serangan Jantung Dicegah?

Kompas.com - 16/02/2022, 16:30 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber heart.org

KOMPAS.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Papua, Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon, meninggal dunia karena serangan jantung pada Senin (14/2/2022) sore.

“Ya (Mayjen Abdul Haris Napoleon meninggal dunia),” kata Deputi VII BIN, Wawan Hari Purwanto seperti diberitakan Kompas.com, Senin (14/2/2022).

Mengutip Antara, Selasa (15/2/2022) Kabagdukops BINDA Papua, Kolonel Infantri Rahmat Puji Susetyo, pun menjelaskan bahwa Abdul Haris diduga mengalami serangan jantung ketika menghadiri kegiatan di RM Horeg Sentani.

Serangan jantung seperti yang dialami Kepala BIN Papua Abdul Haris, disebabkan karena tersumbatnya pembuluh darah yang menyuplai makanan ke otot jantung, dikenal sebagai pembuluh darah koroner.

Baca juga: Sering Diabaikan, Kenali 4 Gejala Serangan Jantung Senyap

Adapun, sumbatan yang dapat memengaruhi kinerja jantung bisa berupa plak, sobekan dinding jantung, tumpukan lemak atau kolesterol, bekuan darah, dan lain sebagainya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Tahun 2019, tercatat lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal dunia akibat serangan jantung. Sayangnya, masih banyak orang yang abai dengan kondisi kesehatan jantung.

Dilansir dari lama Heart.org, Rabu (16/2/2022) salah satu faktor terbesar dari kondisi tersebut ialah kurangnya komitmen untuk menjalankan gaya hidup sehat bagi jantung.

Padahal, gaya hidup sehat merupakan langkah terbaik untuk mencegah berbagai penyakit jantung dan stroke.

Artinya, mengubah gaya hidup yang sebelumnya tidak sehat merupakan salah satu cara untuk mencegah serangan jantung. Ada beberapa perubahan gaya hidup yang dapat Anda lakukan untuk mencegah serangan jantung, di antaranya:

1. Berhenti merokok

Kebiasaan merokok dapat merusak jantung dan pembuluh darah. Asap rokok juga mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia dan jika dihirup dalam jangka waktu yang lama, bisa memengaruhi fungsi jantung maupun organ lainnya. Maka, dengan berhenti atau tidak merokok dapat menurunkan risiko Anda terkena serangan jantung, serta penyakit lain. 

2. Mengontrol kadar kolesterol

Cara mencegah serangan jantung berikutnya adalah mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh. Sebab, penumpukan koleterol jahat atau kolesterol low-density lipoprotein (LDL) di aliran darah dapat meningkatkan risiko terjadinya pengendapan lemak di dalam arteri koroner.

Endapan lemak ini akan menjadi plak yang membatasi aliran darah, di mana kondisi ini juga bisa diperparah apabila plak pecah dan membentuk gumpalan darah. Sehingga, kemungkinan Anda terkena serangan jantung akan semakin meningkat.

3. Kelola tekanan darah

Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke. Dengan menjaga tekanan darah tetap berada di bawah 120/80 mmHg, dapat mengurangi risiko serangan jantung.

Anda juga dapat membatasi asupan garam untuk mengelola tekanan darah. Pasalnya, terlalu banyak natrium dalam darah dapat membuat ginjal sulit untuk membuangnya. Pada akhirnya, kondisi itu akan meningkatkan tekanan darah.

4. Konsumsi makanan yang sehat

Pola makan yang sehat adalah salah satu cara untuk mencegah penyakit jantung. Jenis makanan yang dikonsumsi dan jumlahnya dapat mengontrol faktor risiko serangan jantung seperti kolesterol, tekanan darah, diabetes, dan kelebihan berat badan.

Anda dapat memilih makanan yang kaya akan vitamin, mineral, serat, dan lebih rendah kalori. Misalnya sayuran, buah-buahan, biji-bijian, produk susu rendah lemak, unggas, ikan, serta kacang-kacangan. Selain itu, Anda perlu untuk membatasi makanan manis, minuman manis, dan daging merah.

5. Rutin berolahraga

Penelitian menemukan bahwa olahraga intensitas ringan hingga sedang selama 150 menit per pekan dapat membantu menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol dan menjaga berat badan.

Untuk memulainya, Anda dapat melakukan aktivitas fisik yang disukai seperti jogging, bersepeda, berjalan kaki, atau jenis olahraga lainnya.

6. Manajemen stres

Stres kronis dapat meningkatkan peradangan pada tubuh yang menyebabkan tekanan darah naik, dan menurunkan kolesterol baik atau High-density lipoprotein (HDL).

Kondisi tersebut diketahui bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Sebab, stres kronis membuat seseorang cenderung melakukan kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok, makan makanan berlemak, hingga konsumsi alkohol.

link sumber: https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/life-after-a-heart-attack/lifestyle-changes-for-heart-attack-prevention

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com