KOMPAS.com - Detak jantung adalah berapa kali jantung berdetak dalam satu menit dan merupakan ukuran aktivitas jantung.
Umumnya, orang dewasa yang sehat memiliki detak jantung antara 60 dan 100 denyut per menit saat beristirahat.
Ketika detak jantung lambat, seseorang mungkin mengalami bradikardia.
Beberapa individu sehat bisa memiliki detak jantung yang lambat, namun jantung yang berdetak lebih lambat dari biasanya juga dapat menjadi indikasi masalah kesehatan.
Dilansir dari Healthline, seseorang disebut mengalami bradikardia ketika detak jantungnya lebih lambat dari 60 denyut per menit saat istirahat.
Baca juga: 3 Pilar Utama Pengobatan Gagal Jantung di Indonesia, Apa Itu?
Dalam beberapa kasus, detak jantung lambat merupakan indikasi jantung yang sangat sehat.
Atlet, misalnya, sering kali memiliki detak jantung istirahat yang lebih rendah dari denyut normal karena jantung mereka kuat dan sedang tidak bekerja keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Kemungkinan terkena bradikardia meningkat seiring bertambahnya usia, meskipun itu berlaku untuk sebagian besar kondisi jantung.
Dilansir dari WebMD, penyebab detak jantung lambat dapat sangat bervariasi dari satu orang ke orang lain.
Irama abnormal dapat muncul setelah serangan jantung atau sebagai efek samping dari operasi jantung.
Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Gagal Jantung?
Hal-hal lain yang dapat menyebabkannya bradikardia adalah:
Detak jantung yang terlalu lambat dapat berarti bahwa darah yang kaya oksigen tidak cukup mencapai organ dan jaringan di tubuh.
Hal ini dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk secara efektif menjalankan proses dan fungsinya secara normal.
Banyak orang dengan bradikardia tidak memiliki gejala yang signifikan. Ketika gejala muncul, gejalanya mungkin termasuk:
Baca juga: Putri Nurul Arifin Meninggal Dunia karena Henti Jantung, Apa Saja Penyebab dan Gejalanya?
Jika mengalami gejala-gejala tersebut secara konsisten dan memiliki detak jantung lambat, segera periksakan diri pada dokter.
Dokter dapat membantu menentukan apa yang menjadi penyebab detak jantung lambat dan gejala yang dialami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.