KOMPAS.com - Obsessive-compulsive disorder (OCD) adalah gangguan kesehatan mental yang terjadi ketika seseorang terjebak dalam siklus obsesi dan kompulsi.
Obsesi adalah pikiran, gambaran, atau dorongan yang tidak diinginkan sehingga mengganggu dan memicu perasaan yang sangat menyusahkan.
Sementara itu, kompulsi adalah perilaku yang dilakukan individu untuk mencoba menyingkirkan obsesi atau mengatasi perasaan mengganggu yang dialaminya.
Kebanyakan orang memiliki pikiran obsesif dan perilaku kompulsif di beberapa titik dalam hidup mereka, namun ini tidak berarti bahwa orang tersebut mengidap OCD.
Untuk membuat diagnosis gangguan obsesif kompulsif, siklus obsesi dan kompulsi yang dialami sudah menjadi sangat ekstrem sehingga menyita banyak waktu dan menghalangi aktivitas penting yang biasanya dilakukan.
Baca juga: Aliando Syarief Mengaku Alami OCD, Bisakah Penyakit OCD Disembuhkan?
Dilansir dari International OCD Foundation, obsesi adalah pikiran, gambaran, atau impuls yang terjadi berulang-ulang dan terasa di luar kendali individu.
Orang dengan OCD pun merasa tidak ingin memiliki obsesi ini dan menganggapnya mengganggu.
Dalam kebanyakan kasus, orang dengan OCD menyadari bahwa obsesi yang dimilikinya tidak masuk akal.
Obsesi biasanya disertai dengan perasaan yang intens dan tidak nyaman, seperti ketakutan, jijik, keraguan, atau perasaan bahwa segala sesuatunya harus dilakukan dengan cara yang "tepat".
Dalam konteks OCD, obsesi dapat menyita waktu dan menghalangi aktivitas seseorang.
Baca juga: Mengenal OCD yang Dialami Aliando Syarief, Apa Penyebab dan Faktor Risikonya?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.