Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Temukan Tanda Antibodi Pasien yang Paling Berisiko Alami Long Covid-19

Kompas.com - 27/01/2022, 13:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim peneliti dari rumah sakit Universitas Zurich, Swiss mengatakan saat ini mereka mengetahui tanda pada antibodi yang dapat membantu dokter mengidentifikasi pasien yang paling berisiko terkena Long Covid-19.

Kondisi ini diketahui dapat mengganggu aktivitas penderitanya hingga berbulan-bulan bahkan setelah sembuh dari infeksi virus corona.

Dalam riset yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications pada Selasa, (25/1/2022) ini para peneliti menganalisis darah milik pasien Covid-19.

Mereka menemukan, bahwa tingkat antibodi yang rendah lebih sering terjadi pada mereka yang terpapar virus dalam jangka waktu yang lama dibandingkan pasien yang cepat pulih.

Baca juga: Long Covid, Indra Penciuman Jutaan Penyintas Tak Kunjung Pulih

Apabila digabungkan dengan usia pasien, gejala Covid-19 yang dialami, dan penyakit penyerta, tanda antibodi tersebut memungkinkan dokter untuk memprediksi apakah orang tersebut memiliki risiko sedang, tinggi, atau sangat tinggi terkena Long Covid.

“Secara keseluruhan, kami berpikir bahwa temuan dan identifikasi tanda imunoglobulin akan membantu identifikasi awal pasien yang berisiko tinggi mengembangkan Long Covid," ujar profesor imunologi sekaligus pemimpin studi, Onur Boyman.

Hal ini, katanya, dapat meningkatkan pemahaman para dokter untuk menargetkan perawatan yang sesuai bagi pasien Long Covid-19.

Dilansir dari The Guardian, Selasa, (26/1/2022) mereka menganalisis 175 pasien Covid-19 dan 40 peserta yang sehat untuk membandingkan keduanya. Kemudian, tim dokter mengamati 134 pasien Covid-19 selama satu tahun setelah infeksi awal.

Ketika virus corona menginfeksi seseorang, antibodi IgM meningkat dengan cepat begitu pun dengan antibodi IgG untuk membentuk imunitas pada tubuh.

Sedangkan, tes darah pada para peserta penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengembangkan Long Covid-19 cenderung memiliki tingkat IgM dan antibodi IgG3 yang rendah.

Baca juga: Omicron Bisa Sebabkan Tsunami Long Covid, Ini Saran Epidemiolog

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com