Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Letusan Gunung Krakatau 1883 dan Anak Krakatau 2018, Studi Ungkap Perbedaannya

Kompas.com - 21/01/2022, 16:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Para peneliti mencari petunjuk dengan menggunakan materila vulkanik yang ada untuk menentukan apakah letusan kuat dan eksplosif yang diamati sesaat setelah keruntuhan itu memicu tanah longsor dan tsunami.

Disimpulkan bahwa letusan eksplosif besar yang terkait dengan keruntuhan justru disebabkan oleh sistem magmatik yang menjadi tidak stabil sesaat setelah longsoran berlangsung.

Artinya, sangat kecil kemungkinannya, bencana di penghujung 2018 lalu disebabkan oleh magma yang memaksa naik ke permukaan dan memicu tanah longsor.

Hal ini juga disebutkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (litbang ESDM).

Litbang ESDM menginformasikan, hasil shallow multi beam di area laut penyebab timbulnya tsunami tersebut menunjukkan terdapatnya material vulkanik baru hasil longsoran dengan morfologi hummocky atau bukit-bukit kecil berbentuk tidak beraturan indikasi material longsoran.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Meletus 576 Kali, BNPB: Tak Perlu Khawatir

 

Metode pemantauan gunung berapi saat ini merekam aktivitas seismik dan sinyal lain yang disebabkan oleh magma yang naik melalui gunung berapi.

Namun peristiwa Gunung Anak Krakatau meletus tahun 2018 ini tidak dipicu dari dalam melainkan dari luar yaitu hilangnya tubuh gunung secara tiba-tiba, maka tidak akan terdeteksi menggunakan teknik yang ada saat ini.

Hal itu dapat terjadi tanpa perubahan khas dalam aktivitas magmatik di gunung berapi. Ini berarti fenomena tersebut dapat terjadi secara tiba-tiba dan tanpa peringatan yang jelas.

Dengan begitu, untuk letusan Gunung Anak Krakatau tahun 2018, diakui Mirzam menjadi cukup sulit untuk dideteksi.

Hal ini dikarenakan, magma di gunung tersebut masih berada di kedalaman yang cukup dalam ketika letusan terjadi.

Baca juga: Letusan Anak Krakatau Terlihat dari Luar Angkasa, Ini Fotonya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com