KOMPAS.com - Di Amerika Serikat (AS) tercatat sekitar 7.000 gigitan ular berbisa setiap tahunnya.
Gigitan ular berbisa memang jarang mematikan, sekitar 6 kematian dilaporkan setiap tahun, namun harus ditangani sebagai keadaan darurat medis.
Bahkan, gigitan ular yang tidak berbahaya bisa menjadi serius dan menyebabkan reaksi alergi atau infeksi jika tidak dirawat dengan tepat.
Gigitan ular berbisa dapat menimbulkan serangkaian gejala, termasuk nyeri dan pembengkakan yang terlokalisir, kejang, mual, bahkan kelumpuhan.
Dilansir dari Healthline, berikut adalah jenis gigitan ular dan gejala-gejalanya.
Baca juga: Mengenal Ular Pucuk, Ular yang Banyak Ditemukan di Permukiman
Secara fisik, ular derik mudah dikenali. Mereka memiliki cincin di ujung ekornya yang bergetar ketika mereka merasa terancam.
Cincin pada ekor ular derik dapat membuat suara berderak dan merupakan peringatan bagi ancamannya untuk mundur.
Ular derik adalah ular berbisa terbesar dan bertanggung jawab atas banyak gigitan berbisa di AS setiap tahun.
Mereka menyukai area terbuka, di mana mereka dapat beristirahat dan terpapar sinar Matahari.
Gejala khusus untuk gigitan ular berbisa segera dan termasuk:
Baca juga: Peneliti Jelaskan Cara Ular Bertahan Hidup Tanpa Makanan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.