Siswa Sekolah Terpapar Covid-19, Ini Rekomendasi 5 Organisasi Profesi Dokter soal PTM 100 Persen

Di samping itu, Dr Piprim menyebut anak yang terinfeksi Covid-19 berisiko mengalami komplikasi berat, yaitu Multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) serta Long Covid seperti yang terjadi pada orang dewasa.

"Walaupun proporsinya sedikit, kan kita sering bilang (gejala Covid-19) anak ringan, tapi ada sebagian yang bisa mengalami MIS-C dan Long Covid. Ini kalau sudah ketemu pasiennya kasihan, anak-anak dengan MIS-C jantungnya bisa lemah, gagal jantung," papar Piprim.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Kembali Berlangsung, Ini 13 Rekomendasi IDAI

Oleh karenanya, lima organisasi profesi dokter mengusulkan beberapa hal terkait penyelenggaraan PTM 100 persen, antara lain:

1. Anak-anak dan orangtua masih memiliki opsi untuk memilih pembelajaran tatap muka atau pembelajaran jarak jauh. Sehingga, masih ada pilihan bagi orangtua dan anak berdasarkan profil risiko masing-masing keluarga.

"Kita tahu bahwa tidak semua orangtua menyutujui anaknya ikut PTM. Tetap ada kekhawatiran khususnya bagi anak yang ada komorbid atau belum divaksin," katanya. 

2. Anak-anak yang memiliki penyakit penyerta diimbau untuk memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter.

3. Anak- anak yang cakap dalam melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dapat mengikuti PTM.

4. Mekanisme kontrol dan buka maupun tutup sekolah seharusnya dilakukan secara transparan untuk memberikan keamanan pada publik.

"Mudah-mudahan bisa ditanggapi oleh kementerian terkait," sambung dia.

Saran bagi orangtua yang anaknya mengikuti PTM 100 persen

Menurut Piprim, ketika anak-anak sudah mengikuti PTM dengan kapasitas 100 persen, mereka harus disiplin protokol kesehatan. Orangtua juga bisa mengawasi kondisi di sekolah seperti apa selama proses belajar berlangsung.

"Orangtua punya hak untuk mengawasi misalnya jaga jaraknya, bagaimana anak-anak pakai masker di sekolah, sirkulasi ventilasi di kelasnya, kemudian ada enggak mitigasinya kalau ada kasus Covid," pungkasnya.

Baca juga: Bagaimana Penularan Varian Omicron pada Anak?