Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cedera Saraf Tulang Belakang, Ketahui Pencegahan, Rehabilitasi Medik hingga Penanganannya

Kompas.com - 20/12/2021, 12:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Selain berisiko kecatatan permanen, ternyata spinal cord injury atau cedera saraf tulang belakang ini juga bisa berisiko pada kematian.

Pencegahan cedera saraf tulang belakang 

Spinal Cord Injury atau cedera saraf tulang belakang bisa berisiko pada cacat permanen dan kematian.

Akan tetapi, risiko terkena cedera saraf tulang belakang tetap dapat dikurangi atau dicegah dengan banyak hal, di antaranya sebagai berikut.

  1. Mengemudi mengenakan sabuk pengaman.
  2. Menghindari bahaya jatuh seperti tangga atau lantai kamar mandi yang licin
  3. Mengenakan alat pelindung selama olahraga, jika dibutuhkan
  4. Tidak melakukan aktifitas fisik atau olahraga ekstrim seperti mendaki tebing, bersepeda gunung dan lain-lain pada orang usia lanjut, terutama wanita menopause

Baca juga: 2 Cara Memperbaiki Tulang Belakang yang Terlanjur Bengkok

 

Penanganan cedera saraf tulang belakang

Wawan menjelaskan bahwa meskipun sebenarnya bisa dicegah, tetapi ketika seseorang tak bisa menghindari terjadinya cedera saraf tulang belakang atau Spinal Cord Injury, maka ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menangani penyakit tersebut.

"Mungkin saja dilakukan operasi darurat emergency (cito) untuk cedera saraf  tulang belakang untuk mengatasi patah tulang belakang dan, atau kerusakan sumsum tulang belakang akibat patah tulang, pembekuan darah, atau jaringan lain disekitatnya yang rusak," jelasnya.

Lebih lanjut, kata dia, beberapa penelitian menunjukkan bahwa suntikan obat kortikosteroid bermanfaat membantu cedera tulang belakang, jika terjadi kondisi yang disebut spinal shock yang bersifat sementara, namun permanen jika tidak diobati. 

Selain itu, pada pasien dengan cedera saraf tulang belakang dapat juga dilakukan operasi terjadual (non emergency) jika tujuannya untuk hanya memperbaiki stabilitas tulang belakangnya, namun kerusakan sarafnya sudah permanen.

Baca juga: Peradangan Tulang Belakang Langka Terkait Covid-19 Ditemukan di 21 Negara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com