Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Luar Angkasa NASA Catat Sejarah Baru, Berhasil Menyentuh Matahari

Kompas.com - 16/12/2021, 07:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Pesawat luar angkasa Parker Solar Probe milik NASA akhirnya berhasil menyentuh matahari.

Para peneliti menyebutkan, bahwa ini adalah pertama kalinya pesawat ruang angkasa "menyentuh" atmosfer bagian atas matahari atau korona matahari untuk mengambil sampel partikel dan medan magnetnya.

"Parker Solar Probe 'menyentuh matahari' adalah momen yang berarti bagi ilmu surya dan prestasi yang benar-benar luar biasa," ujar administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Sains NASA, Thomas Zurbuchen, seperti dilansir dari CNN, Selasa (14/12/2021).

Baca juga: Ilmuwan: Matahari Bisa Jadi Sumber Misteri Asal-usul Air Bumi

Menurutnya, catatan sejarah ini tidak hanya memberikan pengetahuan yang lebih dalam tentang evolusi matahari dan dampaknya terhadap Tata Surya, tetapi semua yang dipelajari tentang bintang kita sendiri juga mengajarkan lebih banyak tentang bintang-bintang di alam semesta lainnya.

Keberhasilan Parker Solar Probe disebutkan peneliti sebenarnya sudah terjadi pada bulan April lalu, tetapi mereka baru mengumumkannya tanggal 14 Desember 2021 kemarin di acara American Geophysical Union Fall Meeting 2021 di New Orleans.

Menurut studi yang dipublikasikan di Physical Review Letters ini, Parker Solar Probe telah diluncurkan pada 2018 dan semakin dekat dengan matahari.

Pesawat luar angkasa tersebut berhasil mencapai korona matahari, di mana suhunya bisa mencapai satu juta derajat Celcius atau bahkan lebih tinggi.

Tak hanya itu, Parker Solar Probe mengungkapkan penemuan baru mengenai matahari, termasuk penemuan struktur zig-zag magnetik dalam angin matahari yang disebut switchbacks di tahun 2019 lalu.

Sekarang, berkat pendekatan dekat terbaru Parker ke matahari, pesawat luar angkasa ini membantu para ilmuwan menentukan bahwa peralihan ini berasal dari permukaan matahari.

Para peneliti mengatakan sebelum misinya selesai, Parker Solar Probe akan melakukan sebanyak 21 pendekatan di sekitar matahari selama tujuh tahun.

Kemudian, pesawat Probe akan mengorbit dalam jarak lebih dari 6 juta kilometer dari permukaan matahari pada tahun 2024, lebih dekat daripada Merkurius yang merupakan planet terdekat dari matahari.

Saat paling dekat dengan matahari, pelindung panas komposit-karbon setebal 11 cm mampu bertahan terhadap suhu sekitar 1.371 derajat Celcius.

Kendati demikian, peneliti mengungkapkan bagian dalam pesawat ruang angkasa dan instrumennya tetap berada pada suhu kamar.

Nour Raouafi, salah satu ilmuwan di Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins mengatakan, bahwa terbang begitu dekat dengan matahari, membuat Parker Solar Probe merasakan kondisi di lapisan atmosfer matahari (korona) yang tidak pernah didapat sebelumnya. 

"Kami melihat bukti (pesawat) berada di korona pada data medan magnet, data angin matahari, dan visual dalam gambar," ujar Raouafi.

"Kami benar-benar dapat melihat pesawat ruang angkasa terbang melalui struktur koronal yang dapat diamati selama gerhana matahari total," lanjutnya.

Baca juga: Karakteristik Matahari, Obyek Terbesar di Tata Surya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com