Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/12/2021, 18:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

 

KOMPAS.com - Hutan tropis dipenuhi oleh predator yang mengincar katak sebagai menu utama sehingga amfibi ini dapat mengembangkan beberapa kemampuan pertahanan yang unik. 

Katak kaca, yang menghuni hutan lembap di Amerika Selatan dan Amerika Tengah, mengandalkan bentuk kamuflase yang baru, yakni dengan tubuh hampir atau sepenuhnya "telanjang".

Katak kaca, sesuainya namanya, memiliki kulit yang tembus pandang sehingga jantung yang berdetak, pembuluh darah, tulang, dan saluran pencernaannya dapat terlihat.

Hewan transparan

Selain katak kaca, ada beberapa hewan lain yang juga memiliki tubuh transparan. Dilansir dari BBC Science Focus Magazine, berikut adalah 4 hewan yang memiliki kulit transparan:

Baca juga: 5 Fakta Teritip, Hewan Laut yang Andalkan Penis Sangat Panjang untuk Kawin

1. Ikan Pasifik barreleye 

Pada tahun 2004, kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) dikerahkan di laut oleh para peneliti dari Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI) merekam beberapa video luar biasa yang menjadi berita utama di seluruh dunia. 

Saat menjelajah di kedalaman 600 m di lepas pantai California, robo-sub menangkap rekaman pertama dari Pacific barreleye atau spookfish (Macropinna microstoma) yang masih hidup. Sebelumnya, ikan laut dalam yang bermata googly ini hanya ditemukan tak bernyawa. 

Spesimen itu semuanya telah kehilangan 'tudung' transparan yang oleh ahli biologi kelautan Dr Helen Scales, penulis Eye Of The Shoal, disebut sebagai "gelembung bening yang mirip helm astronot".

2. Kenari laut

Tubuh kenari laut, hingga 97 persennya adalah air dan sangat rapuh. Makhluk ini tidak memiliki struktur otak dan bertahan dengan sistem saraf terdesentralisasi yang jauh lebih sederhana yang dikenal sebagai 'jaring saraf'. 

Ini adalah salah satu hewan transparan yang tak terhitung jumlahnya yang hidup di permukaan air lautan dunia, seperti ubur-ubur sisir (kelompok yang termasuk dalam kenari laut), ubur-ubur sejati, gurita, cumi-cumi, dan cacing laut. 

Baca juga: 4 Hewan yang Memiliki Kemampuan Ekolokasi, Burung hingga Mamalia Laut

Seperti ubur-ubur sisir lainnya, kenari laut bergerak maju dengan benang panjang seperti rambut yang disebut sisir. Saat cahaya buatan yang terang dari flash strobo kapal selam atau penyelam mengenai salah satu dari mereka, sisir tersebut akan berdenyut dengan warna pelangi seperti pertunjukan laser bawah air.

3. Udang hantu

Banyak udang yang memiliki eksoskeleton dengan berbagai tingkat tembus pandang. Sehingga makanan terakhir yang mereka cerna dan kumpulan telur berkembang pada betinanya dapat terlihat. 

Di alam berair yang didiami krustasea ini, transparansi adalah tindakan menghilang yang sangat efektif, memungkinkan mereka untuk menyatu dengan latar belakang mereka, baik perairan terbuka, dasar laut, atau karang.

Transparansi relatif mudah untuk spesies air seperti udang, karena indeks bias air jauh lebih tinggi daripada udara, dan sangat dekat dengan eksoskeleton hewan dan jaringan lain. Ada sedikit atau tidak ada perbedaan dalam cara cahaya melewati air dan tubuh mereka, sehingga mereka tampak menghilang.

4. Tokek pasir Namib

Ada lebih sedikit reptil tembus pandang daripada amfibi. Kulit katak dan salamander yang tipis dan bernapas oksigen secara alami cenderung menjadi tembus cahaya, sedangkan sisik yang menutupi kadal, ular, kura-kura dan buaya tidak transparan. 

Baca juga: Asal Burung Kakaktua, Kasuari, dan Cenderawasih Jadi Hewan Australis

Di antara reptil, tokek adalah yang terbaik. Tokek pasir Namib (Palmatogecko rangei) tampak "meleleh" di bukit pasir rumahnya yang gersang di barat daya Afrika seperti fatamorgana, berkat sisiknya yang sangat pucat, merah muda, dan kekuningan. 

Ia mencari makanan dengan melesat melintasi pasir panas untuk menangkap jangkrik dan serangga lainnya. Nama lain untuk kadal kecil ini adalah tokek berkaki jaring, karena ia memiliki kaki terentang yang tidak biasa yang membantunya menggali dan menghentikannya tenggelam di pasir lepas. 

Pada tahun 2015, tim herpetologis berhipotesis bahwa, seiring waktu, saat tokek bermigrasi ke gurun terbuka dari hutan tempat mereka awalnya berevolusi, area perekat di kaki mereka juga bergerak, dari telapak kaki ke ujung jari kaki mereka. Ini didukung oleh fakta bahwa tokek gurun telah sepenuhnya kehilangan bantalan lengket ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com