Umumnya gejala serangan jantung akan muncul mendadak. Namun, sebagian orang akan merasakan gejala beberapa jam dan beberapa hari sebelumnya.
Serta, pada beberapa kasus tertentu juga disebutkan bahwa serangan jantung juga kerap kali menyerang tanpa gejala peringatan serangan jantung apapun.
Belajar dari kasus kematian Wali Kota Bandung yang ke-16, Mang Oded ini. Berikut cara deteksi dini penyakit jantung dan mencegah terjadinya serangan jantung.
Para ahli mengeaskan bahwa nyeri pada dada tidak selalu menandakan serangan jantung. Begitupun dengan serangan jantung juga bisa terjadi tanpa peringatan gejala sama sekali.
Sehingga, perlu sekali mendeteksi dan mencegah agar menghindari potensi risiko buruk dari serangan jantung.
Baca juga: Serangan Jantung: Penyebab, Gejala, Deteksi Dini dan Cara Mencegahnya
Deteksi dini penyakit jantung menjadi opsi ideal untuk mencegah terlambatnya penanganan penyakit jantung pada pasien.
Dalam melihat kondisi jantung, ada tiga tindakan yang bisa dilakukan yaitu Elektrokardium (EKG), tes darah (biomarker), dan Sinar-X.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Siloam Hospitals Lippo Village, DR dr Antonia Anna Lukito SpJP(K), FIHA, FAPSIC, FAsCC, FSCAI mengatakan, salah satu inovasi deteksi dini penyakit jantung adalah penggunaan biomarker.
Troponin T dan NT-proBNP dalam tes darah, yang kini diakui sebagai standar emas deteksi dini penyakit jantung di dunia.
"Rajinlah medical check up, badan kita harus di medical check up. Apa yang harus di check? Biomarker minimal untuk mendeteksi dini," kata Antonia dalam diskusi daring oleh Siloam Hospitals Lippo Village dan Roche Indonesia bertajuk, Deteksi Dini Penyakit Jantung: Apakah Mungkin?, Kamis (18/11/2021).
Baca juga: Penyebab Dada Terasa Sakit, Salah Satunya Serangan Jantung